Kau kucari, di lembar-lembar sunyi, tetap sembunyi. Kutanya-tanya, di manakah berada, tak tentu rimba.Â
Pernah pamitan, pergi cari kerjaan, berkepanjangan. Terkadang dapat, tapi tak cocok, kurang berbakat.
Pernah berkabar, sekali dan terakhir, jangan dicari. Terlalu lama, akan bosan sendiri, mending berteman. Â Aku tak mau, menghilanglah statusku, orang tak laku.
Instingku benar, di malam minggu, ku melihatmu. Berada di angkringan, berdua saja, bersama pria.
Aku cemburu, ku amati seksama, berlama-lama. Baru kutahu, menemani bapaknya, hanya berdua.
Ku beranikan diri, menghampirinya, sangatlah pelan.Â
"Mau beli apakah?", ku jawab lirih, wedang rinduku.
Ia menjawab, yang ada wedang ronde, hangat selalu.
Aku mengangguk, tanda setuju, menghangatkan kangenku.