Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tergiur Luhur Bubur

6 Agustus 2021   05:47 Diperbarui: 6 Agustus 2021   05:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Menyongsong kedatangan Tahun Baru 1443 Hijriyah atau 1 Sura 1955 Selasa Pon tanggal 10 Agustus 2021 nanti, beberapa daerah masih tetap merayakannya dengan menghidangkan "Bubur Suran".

Konon tradisi budaya tersebut peninggalan Wali. Budaya tetap dilestarikan agar tetap berdampingan serasi dengan nilai luhur agama.

Bubur dijadikan lambang keluhuran budi. Tradisi tetap dibiarkan lestari dan serasi.

Sebagai bubur, tentu khasanah kulinernya bisa dikenang lama. Saat pergantian tahun, tidak wajib dirayakan dengan hanya berhura-hura saja.

Di Pekalongan misalnya. Menunya memang khas bernas. Seperti halnya menu bubur untuk tradisi Muludan dan Syawalan.

Bubur berasnya sendiri sudah istimewa. Gurih karena bersantan. Belum lagi aroma wangi dan segar khas rempah yang komplit. Cengkih, jahe, jinten, ketumbar, kemiri, kunyit, dan pala.

Ragam lauk juga. Ada dadar telur, suwiran ayam goreng, abon, udang goreng, perkedel kentang, rempah, kacang panjang  timun dan kemangi, dan kedelai goreng.

Yang dimaksud rempah adalah singkong kukus berbumbu bawang, lada, dan garam. Dibentuk seperti bola mini, lalu digoreng.

Di daerah lain, ragam lauknya berlain-lainan. Gresik, Jember, Banyuwangi. Masing-masing punya  andalan lauk sendiri.

"Di sekitar Jember, lauknya kare ayam, kering tempe, rajangan telur dadar, kedelai hitam, kacang tanah goreng, dan krupuk udang", kenang teman yang saat ini tinggal di Jogja.

Karena termasuk tradisi, tak ada aturan yang sangat mengikat. Tak ada juga penilaian salah benar. Niatnya hanya satu. Menyambut tahun baru, dengan menu klangenan yang enak dan lezat. Orang bilang bubur itu kuliner luhur pun boleh-boleh saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun