Saat akan masuk, Kami dicek dulu,apa sudah follow atau belum akun media sosial TWA Mangrove Angke Kapuk. Tas kami juga diperiksa, jangan sampai membawa makanan dari luar. Petugas juga mengingatkan kepada kami, agar berhati-hati dengan barang pribadi bila bertemu monyet di dalam. Karena topi, kacamata dan hape, bisa saja diambil oleh monyet. Nah, biar lebih menyenangkan selama menjelajah hutan mangrove PIK ini, kami memutuskan untuk sarapan dulu atau menghabiskan makanan yang ada, sebelum masuk ke dalam.
Saat mulai melangkah masuk TWA Mangrove Angke Kapuk, mata saya mulai dimanjakan oleh pohon-pohon yang hijau. Ini jelas membuat hati dan pikiran saya jadi rileks. Suasana juga sudah ramai. Banyak pengunjung yang sudah mengikuti acara membatik, salah satu acara di Festival Hutan Mangrove. Kami pun memutuskan untuk segera menyusuri Kawasan hutan mangrove dulu TWA Mangrove Angke Kapuk yang  luasnya 99,82 hektar ini yang sudah ada sejak tahun 1997.
Sepanjang perjalanan, saya sangat antusias. Apalagi pengalaman pertama menyusuri hutan mangrove di PIK ini. Banyak hal-hal baru yang saya lihat. Saya jadi tahu jenis-jenis mangrove yang ada di TWA Mangrove Angke Kapuk ini. Seperti api-api, bakau, bidara, buta-buta, cantinggi, Warakas, dan Nifah.
Saya juga bisa melihat bagaimana proses pembibitan pohon mangrove secara langsung. Mulai melihat bagaimana prose viviparitas yaitu proses di mana buah atau biji mulai berkecambah pada pohon induk yang kemudian nanti akan jatuh. Bibit ini kemudian oleh petugas langsung ditanam di kantong plastik.
Saya dan teman-teman juga sempat melihat biawak dan elang laut. Hanya sayangnya, kami tidak bertemu monyet, hanya sekadar mendengar suaranya saja. Spesialnya, saya menemukan isi buah Bintaro. Dan ini untuk pertama kalinya saya melihat buah Bintaro yang ternyata digunakan alami unuk mengusir tikus.
Saya juga sempat ke tempat pemantau burung. Tempatnya tinggi dan adem. Dari atas sana, saya bisa melihat sekeliling. Sayangnya, saya tidak begitu melihat burung di sekitar menara. Apakah mereka malu pada saya? Hahaha.. tentu tidak. O,iya Maksimal 5 orang naik ke atas menara. Saya sebenarnya masih ingin berlama-lama di atas sana, tapi teman sudah mengingat untuk segera turun.