Mohon tunggu...
Bambang M Permadi
Bambang M Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Catatan dari tepian Sungai Kahayan

.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Wanita Misterius di Gerbang Istana

25 Oktober 2022   15:18 Diperbarui: 25 Oktober 2022   15:31 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Detik.com/dokumentasi polisi

Seorang wanita mendadak menodongkan senjata api ke salah satu anggota Pasukan Pengamanan Presiden(Paspampres) yang tengah berjaga di gerbang Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (25/10) pagi. 

Wanita bercadar berusia sekitar 25 tahun  mencoba menerobos masuk ke istana. Melihat aksi wanita misterius tersebut salah satu anggota polisi lalu lintas yang kebetulan sedang bertugas bergerak cepat merampas sejata api yang dibawanya. Wanita yang tidak jelas identitasnya itu kemudian diamankan Paspampres, berikut sepucuk senjata api jenis FN.

Apakah ini aksi Lone Wolf terorisme ? tentu masih sangat sumir menyimpulkannya. yang pasti aparat keamanan tengah mendalami motif pelaku  dan menelisik apakah ada keterkaitan terorisme dengan aksi nekat di siang bolong itu.

Lone Wolf  atau 'serigala penyendiri' adalah istilah yang cukup populer dalam aksi terorisme. Pelaku bergerak sendiri saat menebar teror tanpa dibantu kelompok lain. 

Alat yang dibawa tidak sebatas bom atau senjata api, tapi juga jenis alat pembunuh lain, seperti belati bahkan gunting. Status sebagai 'penyendiri ' tak jarang membuat aksinya sulit terdeteksi dan memutus mata rantai dengan kelompok besarnya. 

Dengan status penyendiri pula akhirnya banyak teroris berhasil ditangkap, sebagian harus dihadiahi timah panas karena nekat dan membahayakan keselamatan umum.

Setidaknya tercatat ada lima aksi  terorisme Lone Wolf yang pernah menghentak situasi kamtibmas di tanah air.  Masing-masing teror bom di Mal Alam Sutera (2015), teror bom panci Bandung (2017), peledakan bom di Pospol Kartasura, Solo ( 2019), serangan bom Mapolrestabes Medan (2019) dan serangan ke Mabes Polri (2021).

Program deradikalisasi tak henti digencarkan pemerintah melalui BNPT dan sejumlah instansi terkait. Aksi kekerasan berlatar belakang terorisme terbukti berhasil ditekan. Tapi memang tak mudah mengikis habis karena potensi letupan-letupan kecil masih mungkin terjadi. Keberhasilan penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 di beberapa daerah mengindikasikan masih adanya residu tersebut.

Ruang gerak terorisme kian sempit karena adanya tindakan tegas aparat kemananan. Jaringan mereka juga kian tersudut menyusul adanya resistensi dari masyarakat yang kian masif.

Aksi Lone Wolf  atau bukan tentu wanita misterius itu sudah cukup memahami bahwa istana negara adalah simbol penting yang menunjukkan kewibawaan pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun