Mohon tunggu...
Bambang Herutomo
Bambang Herutomo Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan dan mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Konsultan Pertambangan Batubara dan Mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gereja, Arti, dan Tujuan Menurut Alkitab

23 April 2019   21:09 Diperbarui: 30 Juni 2021   05:30 31315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Santa Theresia (Sumber: Kompas.com/Gabriella Wijaya)

Ibadah merupakan bagian intergral dari perkumpulan gereja. Banyak hal telah disebutkan sebagai refleksi dari ibadah (contoh Perjamuan Tuhan). Dari awal, doa adalah aspek penting dalam ibadah pada pada waktu gereja berkumpul. 

Pada waktu saudara seiman dalam kebutuhan, gereja berdoa (Kisah Para rasul 12:5,12). Pembacaan Kitab Suci juga merupakan bagian sentral dalam pertemuan gereja (Kisah para Rasul 4:24-26); 1 Timotius 4:13; 2 Timotius 3:15-17). 

Tidak diragukan lagi bahwa hal itu mengikuti pola ibadah sinagoge, dimana pembacaan dan eksposisi Kitab Suci ditekankan. Menyanyi merupakan bagian vital gereja mula-mula, yaitu ekspresi yang sejati dari ibadah (Kisah Para Rasul 16:25; iKorintus 14:26; Efesus 5:19; Kolose 3:16).

Disebarkan: Melayani Dunia

Gereja Perjanjian Baru tidak berusaha untuk menjalankan penginjilan di dalam ruang yang tertutup tetapi keluar ke dunia.

Dasar dari perintah untuk mengabarkan injil dunia adalah Matius 28: 18-20. Pekerjaan gereja di tengah dunia adalah untuk menjadikan murid (orang yang belajar), membabtis mereka, dan membawa mereka ke dalam persekutuan orang percaya. 

Baca juga: Menggerakkan Gerakan Oikumene Menuju Gereja yang Esa

Pelayanan penginjilan tidak hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, melainkan oleh semua orang percaya (Kisah Para Rasul 8:4).

Berita sentral yang diberitakan oleh gereja mula-mula adalah Kristus (Kisah Para Rasul 8:5,12,35; 9:20; 11:20); selanjutnya, mereka membawa berita mereka melewati batasan Yahudi, melewati batasan-batasan kultural yang kaku (Kisah Para Rasul 10:34-43;11:20;14:1). Hasilnya, banyak orang menjadi percaya ( Kisah Para Rasul2:41;4:4;5:14;6:1; 8:12;10:48;11:24;13:48;14:1,21).

Pertanyaan tentang natur dari injil telah lama diperdebatkan. Namun demikian, Perjanjian Baru sedikit sekali berbicara tentang tanggung jawab sosial di dunia. Galatia 6:10, menekankan tentang menolong saudara seiman; orang percaya juga harus " berlaku baik pada semua orang."

Dalam mempelajari berita Paulus di Kisah Para Rasul, penekanannya adalah pada percaya pada Yesus sebagai Kristus (Kisah Para Rasul 16:31).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun