Mohon tunggu...
B. Boedi Cahyono
B. Boedi Cahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar dan praktisi kewirausahaan sosial khususnya dalam pengembangan sektor biogas di Indonesia sebagai salah satu energi terbarukan.

Pembelajar dan praktisi kewirausahaan sosial khususnya dalam pengembangan sektor biogas di Indonesia sebagai salah satu energi terbarukan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Koperasi Biogas, Solusi Keberlanjutan Instalasi Biogas

31 Desember 2020   07:00 Diperbarui: 31 Desember 2020   07:04 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program BIRU (Biogas Rumah) yang diluncurkan sejak pertengahan tahun 2009 merupakan kerjasama antara Kementrian ESDM republik Indonesia, Kedutaan Besar Belanda, Hivos dan SNV. Hingga akhir Juli 2010 telah dibangun 361 reaktor biogas berbahan baku kotoran sapi. Desain yang digunakan adalah konstruksi sipil (bata, pasir, semen, cor) dengan kubah tetap (fixed dome). 

Melalu Program BIRU, Kedutaan Besar Belanda memberikan bantuan subsidi sebesat 2 juta rupiah bagi para peternak sapi yang membangun instalasi biogas model kubah tetap. Menurut Ramdhan Sobahi Sekretaris Umum KPSBU (Koperasi Peternak Susu Bandung Utara), dengan reaktor biogas, peternak bisa menghemat pengeluaran jutaan rupiah selama bertahun tahun karena tidak perlu membeli elpiji untuk memasak. 

Dengan harga instalasi biogas sebesar 6,6 juta rupiah (instalasi biogas kubah tetap ukuran 6m3), dan subsidi 2 juta rupiah maka peternak sapi harus membayar sebesar 4,6 jt rupiah agar bisa memiliki instalasi biogas model ini. Tetapi peternak tetap mengalami kesulitan menyediakan dana tunai sebesar 4,6 juta rupiah tersebut.

Pada hari Kamis 19 Agustus 2010, Ben Witjes sebagai Regional Director Indonesia Office Hivos, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat menyatakan bahwa pola pikir masyarakat yang belum terbuka terhadap perubahan budaya dalam pemanfaatan energi sudah mulai terkikis. Untuk mendorong percepatan pencapaian instalasi biogas dalam Program BIRU, Hivos menjembatani kerjasama antara Rabobank Foundation dengan  KPSBU yang berkomitmen membangun 1.000 unit instalasi biogas model kubah tetap ini. 

Kerjasama ini berupa pinjaman dana dari Rabobank Foundation sebesar 4,6 milyar rupiah yang digunakan sebagai dana pinjaman bagi peternak anggota KPSBU agar bisa membeli dan memiliki instalasi biogas model fixed dome ini. Pinjaman ini diberikan dengan suku buka kredit 8% efektif per tahun. Hingga akhir 2014, melalui mitra pelaksana konstruki pembangunan biogas BIRU (CPO) untuk wilayah Lembang dan sekitarnya, CV Khazanah Bahari (20010 – 2013) dan CV. Energi Persada (2014) telah berhasil dipasarkan dan dibangun 1.054 unit instalasi biogas fixed dome ini.

Pada tahun 2012, model biogas fixed dome ini dikukuhkan menjadi desain acuan instalasi biogas konstruksi sipil di Indonesia melalui SNI 7826:2012. Berbagai pengadaan instalasi biogas skala rumah tangga yang diadakan pemerintah pusat (kementerian) dan daerah (dinas provinsi dan kabupaten) mengacu kepada standar SNI. 

Berbagai program CSR, donor dan pemerintah banyak mengacu kepada desain ini selain juga ada beberapa desain instalasi biogas yang lainnya. Hingga 2019 Dirjen EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) Kementerian ESDM Republik Indonesia menyatakan sudah dibangun lebih dari 55 ribu unit instalasi biogas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Setelah memiliki dan menggunakan reaktor biogas, para peternak tidak perlu lagi membeli bahan bakar untuk memasak. Bahan bakar memasak yang biasa digunakan sebelumnya adalah elpiji. Selain itu juga ada yang menggunakan kayu bakar dan minyak tanah. Kehadiran instalasi biogas mampu menghindari pengeluaran biaya rumah tangga sebesar kira kira 75 rb - 100 rb rupiah per bulan. 

Selain itu, sebagian pemilik biogas juga menggunakan keluaran instalasi biogas yang berupa lumpur sebagai pupuk organik untuk tanaman dan campuran pakan ternak. Melalui kegiatan usaha ini, pemilik biogas bisa memperoleh pendapatan tambahan hingga beberapa ratus ribu rupiah setiap bulannya. Penghematan dan pendapatan tambahan ini lah yang digunakan untuk membayar cicilan kredit untuk membeli instalasi biogas.

Setelah cicilan lunas dalam 3 - 5 tahun, reaktor biogas masih terus digunakan hingga umur pakainya. Menurut pengalaman SNV, instalasi biogas model ini bisa bertahan hingga 25 tahun lebih. Dengan pemanfaat secara kontinyu, setelah cicilan untuk pengadaan lunas, penghematan biaya memasak dan pendapatan tambahan tetap bisa diperloleh para pemilik biogas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun