Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pantai Menganti Kebumen, Suatu Saat Aku Akan Kembali

27 April 2023   21:13 Diperbarui: 27 April 2023   21:16 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak hal yang bisa saya ceritakan tentang Kebumen, diantaranya kuliner Sate Ambal, Benteng Van der Wijk, Rumah masa kecil Ibu Martha Tilaar, Goa Jati Jajar, sarang burung Walet dan berbagai pantai Selatan yang indah membentang. Tetapi kali ini saya hanya ingin bercerita mengenai objek wisata baru yang dibuka untuk umum di tahun 2011, yaitu : Pantai Menganti.

Dari beberapa sumber bacaan di internet, saya mendapat informasi bahwa Pantai Menganti merupakan salah satu New Zealand-nya Indonesia. Sebenarnya nggak sreg  jika ada pernyataan seperti itu. Rasanya tidak elok kita membandingkan negeri pertiwi nan cantik ini dengan negeri lain. Berhubung saya pernah tinggal di Auckland New Zealand (sehingga nyaris menganggap bahwa NZ merupakan kampung halaman), maka saya penasaran dengan pernyataan yang tersebut. Di tambah lagi banyak sanak keluarga yang tinggal di kabupaten Kebumen. Almarhum orang tua juga masih memiliki lahan sawah di sana. Inilah penyebab hasrat berkunjung ke Pantai Menganti begitu tinggi. Memiliki kaitan emosional yang tinggi terhadap Kebumen, serta sering ditulis sebagai NZ-nya Indonesia. Sungguh terlalu jika saya tidak berkunjung ke pantai ini.


From Purwokerto to Kebumen

Ba'da Shubuh tahun itu, Honda BRV yang dikendarai kakak saya melaju dari sebuah rumah di Purwokerto. Dengan mengikuti instruksi dari keponakan yang menggunakan google maps kami belusukan ke dusun-dusun pinggir Purwokerto, dan muncul di pusat keramaian Karang Wungu Cilacap. Niat awal ingin sarapan pagi di perjalanan, tetapi dengan lancar kami tiba di perbatasan Cilacap - Kebumen dan singgah sejenak di Pantai Logending (Dikenal juga dengan Pantai Ayah) yang terletak di kecamatan Ayah kabupaten Kebumen. Perjalanan kami lanjutkan, dan sepanjang jalan kami menemukan berbagai objek wisata baru yang diberdayakan. Jalan berkelok dan belum terlalu mulus. Yang mengerikan sih melihat kendaraan roda 2 yang main selonong, membawa anak balita di motor dan tidak menggunakan helm. Waduh, mbok ya pada sadar gitu ya kalau mereka juga mengganggu pihak lain. Berbahaya! Asyik loh hidup mentaati aturan dan toleransi sesama pengguna jalan, seperti kami dan beberapa mobil yang mengatur kecepatan dan menjaga jarak saat menemui tikungan tajam dan curam. Alhamdulillah kami selamat semua, dan hati tenang tentunya.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 



Pantai Menganti Yang "Diusung" Sebagai NZ-nya Indonesia

Berbelok di suatu jalan kami memasuki gerbang semi permanent yang ada post semacam tiket box. Kami membeli tiket masuk. Waktu belum hinggap di angka 9 pagi, sehingga kondisi jalan masuk belum terlalu ramai dan masih bersih. Honda BRV yang kami gunakan memasuki parkiran yang lumayan ramai. Kami masih mudah mendapatkan tempat parkir. Melepas pandang ke arah pantai sekitarnya saya manggut-manggut dan dalam hati berkata,"Yaa, keindahannya bisa setara dengan beberapa pantai di New Zealand yang saya pernah singgahi, bahkan mungkin bisa lebih indah andai kita semua melestarikan dan menjaga lingkungan sekitar sini."

Seorang bapak mendekati kami, nampaknya beliau volunteer atau petugas area kawasan wisata Pantai Menganti. Beliau menjelaskan mengenai keunggulan wisata kawasan yang sebenarnya ingin mereka "jual", yakni jembatan merah dan di dekatnya. Menuju ke Jembatan Merah kami disarankan menumpang shuttle yang telah disediakan. "Sekarang saja kesana-nya. Itu shuttle-nya sudah ada. Klau jam 10 nanti pasti sudah ramai dengan pengunjung lain dan antri panjang."

Kami naik di shutle ke-2 ....hahaha, serius, saya justru malah teringat anak-anak sekolah yang nemplok ke mobil angkutan bak terbuka. Kami melewati jalanan dan kelokan yang lumayan curam. Tawa kami lepas begitu melewati kelokan terjal itu, rasa takut berbalut keceriaan, namun mengasyikkan. Justru kami takut melihat motor-motor di sekitar kami yang pengemudi dan penumpangnya tak mematuhi aturan! Benar, ketika kami kembali ke parkiran ada motor yang terjatuh, menimbulkan luka. Bersyukur ia mengenakan helm. Sayangi dirimu dan empathi ke orang lain dengan berkendaraan yang tertib dan patuh terhadap aturan!

Kami berfoto ria di antara tebing dan mercusuar. Keindahan alam di New Zealand dapat saya saksikan di pantai Menganti Kebumen, tanpa melihat pengunjungnya yang merokok, makan/minum dan membuang sampah sembarangan! Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka agar menjaga kebersihan lingkungan dan memberi rahmat serta rezeki berkah melimpah bagi mereka yang tidak merokok dan menjaga kebersihan lingkungannya. Oh ya, keberkehan dan rezeki melimpah berkah juga untuk pengunjung yang memenuhi aturan berkendaraan dengan tertib dan patuh.

Menikmati Lobster Bakar dan Butiran Kelapa di Menganti

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Satu kenikmatan yang belum pernah saya rasakan di pantai New Zealand adalah menikmati makan pagi dengan lobster di pantai. Di Menganti saya menikmati Lobster Bakar yang terdapat di salah satu warung makan yang berjejer disana. Patut saya acungi jempol adalah kejujuran pemilik dan pengelola warung makan yang tidak mematok harga tinggi pada makanan-makanan yang dijual. Lobster dijual Rp 200 ribu perkilo-nya, kami dapat memilih bumbu menu yang kita inginkan. Sebutir Kelapa Muda harganya Rp 10.000 dan saya langsung memesan tanpa diimbuhi gula atau sirop. Natural!

Bersyukurnya lagi warung penyedia lobster tersebut adalah warung yang bersih dan tidak berdampingan dengan toilet umum. Hahahaha, kami tentunya tidak ingin kenikmatan makan kami terganggu dengan situasi dekat dengan toilet!

Saran Di Pantai Menganti :

- Kebersihan pengunjung ditingkatkan. Bersih pangkal kaya. Yang minat kaya raya, yuk jaga kebersihan dan tidak merokok sembarangan.

- Infrastruktur dibenahi. Yuk, kita pelihara dan jaga bersama!

- Kalau ada penyewaan kuda asyik nian nih, asalkan terkordinasi dan dikelola pembayarannya ya supaya harga sewa bisa sama.

- Warung dibangun jangan bersebelahan/terlalu dekat dengan toilet.

- Saya melihat beberapa penginapan di sekitar Menganti, levelnya losmen dan ala-ala kamar kost. Jadi bagi yang berminat menginap disana dan memang "bisa" istirahat di penginapan seperti itu, silakan menginap. Sepertinya asyik tuh suasana Pantai Menganti di malam hari...

- Mengendarai motor dan mobil dengan cerdas, mengatur jarak dengan kendaraan di depannya, menggunakan helm bagi pengendara motor, memeriksa kondisi mesin, jangan saling menyalip, parkir tertib di tempat parkir yang tersedia. Parkir gratis loh, makanya kita bantu pengelola dengan menjaga keselamatan dan ketertiban semuanya ya...

Bagi pengendara umum, menurut informasi ada angkutan umum. Kalian bisa naik angkutan umum di Pasar Gombong rute menuju Pasar Ayah. Dari Pasar Ayah naik angkot lagi jurusan Karang Duwur dan turun di pertigaan arah Menganti. Sepertinya banyak ojeg untuk menuju ke area wisata-nya. Beberapa kali kami ditawari ojeg saat berada di area Pantai Menganti. Silakan saja naik ojeg, asalkan cari informasi tarif yang benar ya. Saat naik ojeg pastikan untuk menggunakan helm dan mengingatkan sopir ojeg agar mengendarai motor dengan tertib dan baik.

Pantai Menganti Kebumen, Suatu Hari Aku Akan Kembali. Sayangnya saat berkunjung ke Kebumen tanggal 19 Maret 2023, saya belum berkesempatan kembali ke pantai ini.

Tgl 17 Agustus 2017 Kakak ke-7 dan 2 anaknya berkunjung ke Pantai Menganti, Mereka tidak menginap di Kebumen, dari Purwokerto mereka bertiga piknik dengan Honda Brio milik Asti (Keponakan saya) yang saat ini sedang praktek di satu rumah sakit pemerintah di kota Jawa Tengah ini.
Begini komentar Asti melalui WA yang dikirim ke saya : "Pantainya bagus, bisa lihat dari 2 view, dari bawah dan dari atas. Udah banyak spot-spot yang disedia'in buat berselfie ria dan juga pantainya bersih, tapi sayangnya akses untuk naik ke tebing atas itu cuma bisa naik motor atau kalau naik kendaraan roda 4 cuma bisa naik dengan kendaraan shuttle gratis dari manajemen pantai Menganti-nya. Jadi suka nunggu lama, padahal kalau jalan kaki lumayan jauh dan tanjakan. Fasilitas umumnya udah lumayan dan banyak petugas dari manajemen pantai yang sigap-sigap dan helpful."
So solusinya gimana yach? Mungkin disediakan juga sepeda dan kuda untuk naik melihat pemandangan pantai dari atas, daripada motor yang membahayakan...hahaha...tapi menurut saya shuttle udah sangat mengasyikkan kok, dan lebih baik motor pengunjung/traveler yang jalannya lebih diatur supaya kita ngelihatnya nggak "ngeri".

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Foto diatas adalah foto Asti di Pantai Menganti Kebumen tanggal 17 Agustus 2017. Dibawahnya adalah foto yang saya pinjam dari Tripadvisor, Piha Beach yang di Tripadvisor merupakan salah satu pantai terindah di New Zealand. Beberapa tahun lalu saya juga sudah melihat Piha Beach dari udara, dan saat itu saya mengendarai pesawat Cessna - lagi mendapat kehormatan menjadi co-pilot...hahaha, tapi nggak bawa penumpang loh! Saya sempat dibuat kagum oleh keindahan Piha Beach ini.

Sedangkan foto ini saya bandingkan dengan Wainui Beach di Gisborne New Zealand. Saya belum pernah ke Gisborne dan foto ini saya dapatkan dari outsideonline.com dalam artikel The Top 10 New Zealand Beach.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Jadi menurut kalian mirip atau nggak antara Pantai Menganti dengan pantai di New Zealand? Atau justru cantikan Pantai Menganti? Hahaha...namun buat saya suatu hari saya akan kembali ke Pantai Menganti dan pantai-pantai di New Zealand.

Pantai Menganti
Desa Karang Duwur
Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen
Jawa Tengah 54473

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun