Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bakso Kakap Legendaris Khas Semarang

24 April 2023   22:13 Diperbarui: 24 April 2023   22:17 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bakso adalah salah 1 jenis makanan tertua asal Tiongkok, sejak abad ke-5 yang sekarang diadaptasi dan justru lebih terkenal dengan jajan an khas Nusantara. Sebutan Bakso awalnya dibuat diperkirakan pada awal abad ke -17 Masehi (akhir zaman Dinasti Ming) di Kota Fuzhou, China. Pembuatnya adalah pria bernama Meng Bo. Dibuat untuk ibunya yang sudah tidak bisa mengunyah makanan keras atau alot. Oleh karena itu Meng Bo menggiling daging, kemudian membentuknya bulat-bulat. Daging giling yang dibuat bulat-bulat ini direbus dengan air (kuah) sehingga berbentuk sup.

Nama bakso berasal dari bahasa Hokkien, karena  dari kata 'bak' yang artinya daging, dan 'so' artinya kuah.  Di Tiongkok daging bakso yang di gunakan dahulu adalah daging babi. Imigran Tiongkok membawa "resep" bakso ala Meng Bo ke Nusantara. Karena masyarakat Indonesia mayoritas beragam Islam maka digantilah dengan daging sapi.

Kepopuleran bakso sebagai makanan khas Indonesia secara tak langsung didukung oleh Barack Obama, Presiden USA saat berkunjung ke Indonesia. Ia menyatakan kerinduannya dengan bakso di Indonesia, dinyatakannya bahwa ia tengah "pulang kampung".

Kini penyajian kuliner bakso di Indonesia berkembang, yang  terkenal adalah bakso Malang dan Surabaya yang populer dengan nama  bakwan, bakso Wonogiri Jawa Tengah, bakso Solo (di luar) Wonogiri, bakso gepeng Rawamangun Jakarta Timur. Ada bakso khas Semarang yang saya lihat perkembangannya belum meluas di Indonesia. Yakni Bakso Kakap khas Semarang.

Bakso Tahu  justru lebih populer sebagai kuliner khas Semarang. Mungkin karena Bakso Tahu lebih mudah dibawa sebagai oleh-oleh.

Jika berkunjung ke Semarang, sempatkan diri menikmati Bakso Kakap yang banyak dijual di ibu kota Jawa Tengah ini. Diantara penjual bakso kakap yang sering saya beli diantaranya di Pasar Semawis, di kawasan Pecinan Semarang setiap malam akhir pekan. Saya biasanya pilih yang tempat serta penjualnya "bersih". Selera makan saya bisa drop jika melihat pedagang yang setelah memegang uang langsung memegang makanan dagangannya tanpa cuci tangan. Semoga saja sejak pandemi hal ini tidak terjadi lagi.

Selain di Semawis, ada 1 kedai Bakso Kakap legendaris yang berjualan sejak tahun 1970an di Kota Lama Semarang.  Nama bakso tersebut adalah Bakso Sapi & Kakap Pak Doel. Walaupun menyediakan bakso sapi, namun jika berkunjung ke sana saya selalu memesan bakso Kakap saja. Bakso Kakap rebus dicampur dengan bakso Kakap goreng, pangsit goreng dan mie bihun. Gurihnya kuah terasa renyah, apalagi jika saya menambahkan dengan kerupuk gendar yang disediakan di kedai bakso tersebut. Padahal saya berpesan agar tidak menambahkan penyedap rasa. Sebagai minuman saya memesan Es Jeruk. Komplit kesegaran unsur panas dan dingin. Jika suka sayur, bisa memesannya ya. Saya tidak menggunakan sayur karena benar-benar ingin mendapat cita rasa bakso asli.

Pembayarannya yang dapat menggunakan ewalet atau QRIS sangat membantu dalam menjaga kebersihan. Mengapa? Karena saya beberapa kali membatalkan menikmati makanan di penjual lainnya karena melihat penjualnya setelah memegang uang kemudian memegang mie atau makanan lain tanpa cuci tangan terlebih dahulu.

Oh ya, Bakso Kakap legendaris ini juga tidak amis, dan lembut. Namun untuk bakso gorengnya harus seksama menikmatinya karena terkadang masih ada tulang yang belum tergiling halus.

Bakso Kakap Pak Doel di Jln Branjangan 10 Kota Lama Semarang perlu dicoba jika kamu penggemar bakso ikan. Sangat terjangkau harganya jika dibanding bakso ikan umumnya. Selamat mencoba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun