Mohon tunggu...
Nurul Bayti
Nurul Bayti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangunan Kokoh itu Bernama Iman

21 Maret 2018   10:36 Diperbarui: 21 Maret 2018   10:39 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bangunan rumah bisa berdiri kuat, ketika dibangun dengan pondasi yg kokoh. Sehingga rumah akan mampu berdiri tegak, mampu melindungi semua penghuni rumah, menjaganya dari semua ancaman-ancaman yang bisa membahayakan penghuninya. Sebaliknya, akan mudah roboh, ketika bangunan rumah dengan pondasi tidak kuat dan tidak kokoh. Sehingga justru membahayakan dan mengancam keamanan  penghuni rumah.

Demikian juga dengan manusia. Keimanan menjadi pondasi yang memperkuat bangunan bernama manusia. Ketika pondasi imannya kuat, maka akan mudah menghadapi terpaan angin kencang yang menghadang hidupnya. Sebaliknya jika pondasinya lemah dan rapuh, sangat mudah baginya terombang-ambing dengan masalah dan godaan hidup.

Makna Iman

Makna iman secara bahasa  adalah pembenaran yang pasti (tasdiqul jazm), yang sesuai dengan kenyataan yang muncul dari adanya dalil/bukti. Bersifat pasti artinya 100% keyakinannya tanpa adanya keraguan sedikitpun. Sesuai dengan fakta maksudnya hal yang diimani tsb memang benar-benar adanya dan sesai dengan fakta, bukan diada-adakan. Misalnya keberadaan Alloh, kebenaran al Qur'an, wujud malaikat dll). Muncul dari suatu dalil artinya keimanan tersebut memiliki hujjah/dalil tertentu (baik dalilnya bersifat aqliy/rasional dan dalil naqli/dari wahyu).

Peranan Akal dalam Masalah Keimanan

Akal manusia mampu membuktikan keberadaan sesuatu hal diluar jangkauannya.  Seperti perkataan seorang Baduy (orang awam) tatkala ditanyakan kepadanya "Dengan apa engkau mengenal Robbmu? "Jawabnya : "Tahi onta itu menunjukkan adanya onta dan bekas tapak kaki menunjukkan pwrnah ada orang yang berjalan."

Namun akal juga memiliki keterbatasan dalam berpikir, Islam melarang manusia untuk berpikir langsung tentang Dzat Alloh, karena Dzat Alloh berada di luar kemampuan akal manusia. "Berpikirlah kamu tentang makhluk Alloh tetapi jangan kamu fikirkan tentang Dzat Alloh. Sebab kami tidak akan sanggup mengira-ngira tentang hakekatnya yang sebenarnya" (HR.Abu nau'im dalam Al Hidayah, sanadnya dhoif, tetapi isinya shohih)

Iman Produktif

Terdapat 2 kata yg bisa dipilah dalam iman produktif. Pertama adalah iman (sudah kami paparkan dipembahasan diatas). Kedua adalah produktif maknanya adalah menghasilkan, meningkat dan bertambah kuat. Sungguh indah sekiranya kalo iman ini selalu produktit. Sebagaimana Alloh ingatkan : " Sungguh kaum mukmin itu ialah mereka yang jika disebut nama Alloh gemetarlah hati mereka, jika dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya). Hanya kepada Robb lah mereka bertawakkal (TQS. Al Anfal (8):2)

Namun iman manusia ini terkadang kuat, dan adakalanya lemah. Kuat lemahnya iman manusia tergantung ketaatan dan kedisiplinan hamba menjalankan hukum-hukum syariah, rasa takut kepada Alloh dan rasa harap akan pertolonganNya. Menumbuhkan iman agar senantiasa naik bisa dilakukan dengan banyak hal, diantaranya : Tadabbur qur'an, tholabul ilmi, dakwah,  terikat syariat dalam setiap kesempatan, dzikir, bergaul dengan orang-orang sholeh dsb. Namun sebaliknya, jika kita banyak meninggalkan aktivitas tesebut, dan memilih menjauhinya, niscaya akan sangat mudah bagi iman ini turun bahkan merosot.

Kami memohon pada Alloh SWT agar iman kita senantiasa kuat, hati ini menjadi tentram karena iman, agar ucapan dan amal kita berpegang pada hukum-hukum islam, juga agar Alloh SWT mengumpulkan kita bersama orang-orang yang dikaruniai kenikmatan sebagaimana para nabi, ash shiddiqun, para syuhada dan orang-orang sholih dan mereka adalah teman yang sebaik-baiknya. Aamiin. Balqis Aisyah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun