Mohon tunggu...
Baldwine Honest G
Baldwine Honest G Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Pendidik, Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Sudut Pandang Anak

2 Januari 2019   20:05 Diperbarui: 2 Januari 2019   20:19 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar merupakan upaya untuk menguasai sesuatu yang baru serta perubahan perilaku dari individu yang relatif permanen karena suatu pengalaman, bukan karena kematangan biologis semata. Dari pengertian tersebut, berarti konsep belajar pada anak usia dini ada dua hal yang terpenting, yaitu Mengalami (dengan interaksi), dan Perubahan.

Perubahan yang dimaksud adalah dari tidak tahu menjadi tahu (perubahan pengetahuan),  dari tidak bisa menjadi bisa (perubahan cara berfikir), dari tidak mau menjadi mau (perubahan prilaku), dan dari tidak biasa menjadi terbiasa (perubahan prilaku).

Anak-anak memiliki sudut pandang yang tak selalu sama dengan orang dewasa. Jika kita dapat melihat sudut pandang anak, itu akan meningkatkan efektivitas komunikasi kita dengan mereka. Dalam konteks belajar, itu juga akan membuat kita bisa memberikan pendekatan yang tepat untuk membuat mereka menikmati hari-harinya dan senang belajar.

1. Anak tertarik dengan  sesuatu yang nyata
Salah satu minat terbesar anak adalah hal-hal yang dilakukan orangtua atau orang dewasa. Anak tertarik dengan  benda maupun kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa. Mereka ingin melakukan apa yang orang dewasa lakukan.  Mereka tertarik dengan mobil, komputer, buah-buahan, sayuran, dan lain-lain di sekitar mereka.

Jika memungkinkan dan aman, benda-benda nyata yang ada di sekitar bisa juga menjadi alat main sekaligus belajar yang sangat menyenangkan buat anak. Namun, tentu saja dengan pengawasan orangtua.

2. Anak ingin terlibat
Jika memungkinkan, anak ingin terlibat pada hal-hal yang dilakukan orang dewasa, seperti mengendarai motor/mobil, menghidupkan televisi, memasak, memainkan komputer, dan hal-hal lain yang dilakukan orangtua.

Jika orangtua memberikan kesempatan anak untuk terlibat, itu akan membangun kebanggaan dan kepercayaan diri mereka. Mereka akan merasa besar, berharga, dan bisa melakukan hal-hal seperti orang dewasa.

3. Anak senang ditemani
Ketika anak melakukan kegiatan, mereka merasa bahagia kalau orangtua terlibat dan ikut serta berkegiatan bersama mereka. Keterlibatan  itu penting dan lebih berharga daripada sekedar instruksi. Dengan ikut keterlibatan orangtua, anak merasa bahwa kegiatannya itu penting dan asyik.

Keterlibatan itu beragam bentuknya, mulai membantu menyiapkan sarana, mengikuti proses, bekerja bersama, serta memberikan umpan balik kepada anak. Kunci kekuatan dari keterlibatan orangtua adalah dilakukan dengan sepenuh hati, bukan basa-basi dan berpura-pura saja.

4. Anak melihat sisi yang menyenangkan.
Anak melihat segala sesuatu berdasarkan sisi menyenangkan dan menarik. Oleh karena itu semua media pembelajaran harus dengan cara yang menarik dan menggunakan seluruh indra anak. Misalnya dengan bergerak, melalui permainan, cerita maupun nyanyian.

Dengan mengetahui sudut pandang anak dan menggunakannya secara baik, itu akan menciptakan keuntungan bersama bagi orangtua dan anak. 

Anak belajar banyak hal, tanpa merasa terbebani apapun.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun