Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Estetika Hukum (3)

10 Desember 2023   19:29 Diperbarui: 10 Desember 2023   19:52 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat yang sama, penting untuk menyadari  otoritas dapat berfungsi sebagai sumber bimbingan dan inspirasi. Jika diterapkan secara hati-hati, hal ini dapat memberikan kerangka kerja sama dan kolaborasi yang memungkinkan kita mencapai tujuan bersama dan mencapai kemajuan bersama. Inti permasalahannya adalah mencapai keseimbangan antara menghormati otoritas sah pihak lain dan mewaspadai potensi penyalahgunaan kekuasaan yang mungkin timbul ketika otoritas dibiarkan tidak terkendali.

Ketika manusia terus berupaya mencari pengetahuan, kegigihannya berubah menjadi kegelisahan eksistensial. Semakin lama ia menunggu, semakin ia diliputi oleh keraguan dan ketidakpastian mengenai tujuan dan makna hidupnya. Dia mempertanyakan apakah keberadaannya sia-sia, dan apakah dia akan memperoleh pengetahuan yang dia cari. Introspeksi ini mencerminkan kegelisahan masyarakat modern saat ini, di mana individu sering kali merasa terkatung-katung dan terasing di dunia yang tampaknya tak terduga.

Dari sudut pandang filosofis, pencarian pengetahuan merupakan aspek penting dari keberadaan manusia yang telah dipikirkan oleh banyak pemikir bijak sepanjang zaman. Martin Heidegger, seorang filsuf terkemuka, mengemukakan  pencarian pengetahuan bukan semata-mata soal mengumpulkan fakta-fakta empiris dan rincian informasi, namun lebih merupakan perwujudan cara hidup di dunia.

Dengan mempertimbangkan filosofi Heidegger dan Before The Law karya Franz Kafka, saya ingin memberikan nasihat berikut kepada mereka yang memulai pencarian pengetahuan seumur hidup: Yang terpenting, penting untuk memahami  pengetahuan bukanlah tujuan akhir; melainkan merupakan sarana untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan posisi kita di dalamnya. Pemahaman ini menuntut kemauan untuk menghadapi keterbatasan pengetahuan kita dan mengakui besarnya apa yang tidak kita pahami.

Kedua, kita harus merangkul ketidakjelasan dan ketidakpastian yang menyertai pencarian pengetahuan. Kisah Before The Law menggambarkan bagaimana pencarian pengetahuan dapat digagalkan oleh kekuatan eksternal di luar pengaruh kita dan bagaimana prasangka dan bias kita sendiri dapat membatasi pemahaman kita terhadap dunia. Untuk terlibat secara autentik dalam pencarian pengetahuan, kita harus siap menantang anggapan kita sendiri dan tetap terbuka terhadap sudut pandang dan gagasan baru.

Terakhir, penting untuk menyadari  pencarian pengetahuan bukanlah upaya yang terisolasi, melainkan upaya kooperatif. Seperti yang dikemukakan Heidegger, pemahaman kita tentang dunia dibentuk oleh pergaulan kita dengan orang lain dan pengalaman kolektif kita. Dengan terlibat dalam wacana dan kerja sama dengan orang lain, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang dunia dan diri kita sendiri.

Kesimpulannya, pencarian pengetahuan bisa menjadi upaya yang bertahan lama, namun hal ini memerlukan pendekatan yang halus dan mempertimbangkan keterbatasan pengetahuan kita, ketidakjelasan dunia, dan pentingnya berinteraksi dengan orang lain.

Meskipun seluk-beluk dan seluk-beluk kisah ini masih sulit dipahami dan dapat ditafsirkan secara beragam, namun kisah ini memberikan penjelasan yang kuat dan mendalam tentang pentingnya ketekunan yang gigih, introspeksi yang mendalam, dan kerendahan hati yang sederhana dalam upaya mencapai kemajuan pribadi dan komunal. Saya sangat bercita-cita agar kritik ini dapat membekali para pembaca dengan wawasan-wawasan yang tak ternilai dan sumber inspirasi yang melimpah, sehingga mendorong mereka untuk melakukan kontemplasi mendalam terhadap kehidupan mereka sendiri dan lingkungan di mana mereka tinggal. 2012 (Apollo)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun