Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Santa Odilia

22 November 2023   00:38 Diperbarui: 22 November 2023   00:42 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santa Odilia bernyanyi dan ada mutiara harapan di mataku,
semuanya basah oleh kelembutan.
Mereka semua lembut dan memberontak,
Dengan anggur persahabatan yang membantu kami membenci kehidupan.
Mengapa emosi ini keluar dari perutku
dan mati di mulutmu.

Oh betapa aku berharap permainan terlarang ini
Menjadi hati nurani jiwa kita,
Keheningan senjata kita.
Di luar batas ada perbedaan kita,
Kesabaran kita dan intoleransi kita,
Kita semua tergantung di cakrawala alam semesta.

Santa Odilia bernyanyi, umat manusia semua berkumpul.
Ibarat malam yang menyaksikan, mataku berlinang air mata,
ingin sekali kuakhiri detik ini juga semua
perjuangan kita yang tidak manusiawi, kucari tanganmu, matamu,
dan aku memikirkan anak-anak kita yang sedang tidur.

Santa Odilia bernyanyi dan aku melihat seluruh bumi,
Seluruh bumi, dengan kehidupan kecilku yang mengembara,
Hilang di abad ini, mengapa abad ini?
Kubiarkan diriku pergi pada indahnya kata-kata
dan pada kesendirianku.

Mungkin suatu hari ! menurutku mungkin.
Tidak peduli kapanpun, pertarungan kita akan berhenti selamanya.
Seluruh bumi akan bernyanyi tentang kebebasan dalam emosi,
Semua senjata berkarat kita akan padam selamanya.
Mungkin suatu hari nanti, kataku mungkin?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun