Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pemetaan Masalah, dan Data

29 Maret 2023   21:40 Diperbarui: 29 Maret 2023   22:11 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih kategori memungkinkan Anda mengatur informasi yang dikumpulkan. Kategorisasi dapat dilakukan sebelum pengumpulan data, seperti yang dijelaskan pada langkah 1, atau sesudahnya (lihat langkah 5). Dalam beberapa kasus, meskipun tidak diharuskan, lebih baik menggunakan kategori yang telah ditentukan sebelumnya, seperti yang dikembangkan oleh Statistik Bursa, atau data BPS. Pendekatan ini memiliki keunggulan tertentu.

Contoh:  Contoh: Menggunakan kategori luas seperti "orang yang dirasialisasikan" berisiko mengaburkan perbedaan penting antara kelompok yang dirasialisasikan, karena kelompok ini tidak semuanya mengalami pengalaman yang sama, stereotip rasial yang sama, dan jenis diskriminasi yang sama. 

Namun, jika diperlukan untuk menggambarkan orang secara kolektif, istilah "orang yang dirasialisasi" atau "kelompok yang dirasialisasi" lebih disukai daripada "minoritas rasial", "minoritas yang terlihat", "orang kulit berwarna" atau "bukan kulit putih". , karena mereka mengekspresikan ras sebagai konstruksi sosial daripada deskripsi berdasarkan karakteristik biologis yang dirasakan. Selanjutnya, istilah-istilah lain ini memperlakukan "kulit putih" sebagai standar untuk membandingkan orang-orang yang dirasialisasi, dan cenderung mengelompokkan semua orang yang dirasialisasikan ke dalam satu kategori, seolah-olah mereka semua sama.

Seseorang  dapat mempertimbangkan kategori lain untuk mendeskripsikan kelompok yang dipilih (misalnya, terkait dengan pekerjaan atau layanan). Organisasi pada akhirnya akan memilih kategori yang paling mencerminkan keadaan pribadi mereka dalam mencapai tujuan hak asasi manusia, kesetaraan dan keragaman.

Bagaimana cara mengumpulkan datanya?

Dalam konteks hak asasi manusia, peneliti ilmu sosial sering diminta untuk memimpin atau berkontribusi dalam proyek pengumpulan data. Dua jenis data digunakan dalam penelitian ilmu sosial: kualitatif dan kuantitatif. Penelitian yang efektif harus menggunakan kedua jenis data tersebut. Kedua pendekatan tersebut, meskipun berbeda, dapat bersinggungan untuk menghasilkan data yang relevan, analisis terperinci, dan hasil yang bermanfaat.

Data kualitatif: Secara umum, data bersifat "kualitatif" jika berbentuk kata-kata, tetapi bisa  berupa informasi dalam bentuk non-digital, seperti foto, video, dan rekaman suara.

Metode kualitatif bertujuan untuk menggambarkan konteks tertentu, peristiwa tertentu, orang atau hubungan dalam arti luas, mencoba memahami alasan yang mendasari perilaku, pikiran, dan perasaan.

Metode penelitian kualitatif umum: observasi, wawancara pribadi, kelompok fokus dan studi kasus intensif.  Contoh: Jaringan restoran ingin meningkatkan layanan dan aksesnya bagi pelanggan penyandang disabilitas. Manajemen memutuskan untuk mengumpulkan data kualitatif menggunakan kelompok fokus yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk klien dan perwakilan organisasi yang menyediakan layanan bagi penyandang disabilitas.
Manfaat Potensial:

Data kualitatif sangat bagus untuk mendapatkan perspektif peserta (peserta merasa dianggap serius); Orang lain dapat lebih memahami isu atau masalah karena data memberikan detail berharga tentang konteks manusia dari hasil numerik.

Kerugian potensial: Ada kekhawatiran  kesaksian palsu, subyektif, atau yang dimanipulasi akan melemahkan keakuratan data kualitatif. Data kualitatif yang baik, diverifikasi oleh peneliti profesional dan dikumpulkan melalui metode penelitian yang diterima, dapat menghilangkan dampak ketakutan ini;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun