Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kritik Marx pada Pembagian Kerja

28 November 2022   21:47 Diperbarui: 28 November 2022   22:20 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tren utama di negara kita dan secara internasional adalah kelas pekerja tumbuh. Di negara-negara maju barat, bagian kelas pekerja yang tidak produktif tumbuh paling banyak, tetapi jika kita melihat negara-negara seperti India, Cina, Indonesia, Brasil, bagian kelas pekerja penghasil surpluslah yang tumbuh, sementara penduduk pertanian semakin berkurang.

Massa besar yang menjual tenaga kerjanya dan menerima upah, para pekerja, sekarang lebih dari sebelumnya memiliki kepentingan yang sama. Ini berlaku di masing-masing negara, tetapi paling tidak berlaku untuk pekerja yang berkolaborasi lintas batas. Kami belum pernah melihat kebenaran dalam kata-kata Rosa Luxemburg: sosialisme atau kekacauan. Pembacaan Marx yang vulgar, bersama dengan pembacaan Marx yang hilang, sangat merusak Marxisme sebagai sains (dan tentunya itu tujuannya?), Jika kiri ingin maju, kita harus mengangkat Marxisme sebagai sains dan memahami  sains multifaset dan tidak pernah bisa "benar". Namun di atas segalanya, sains harus dipelajari dan didiskusikan di zaman kita, hanya melalui diskusi kita dapat maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun