Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memori Kolektif Tragedi Trisakti

12 Mei 2021   09:51 Diperbarui: 12 Mei 2021   10:05 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memori kolektif Tragedi Trisakti

Adalah "memori kolektif", tepat hari ini tanggal 12 Mei 2021 atau tepat 23 tahun lalu tepatnya 21 Mei 1998 adalah hari Reformasi Indonesia. Sejarah baru dalam peradaban Indonesia untuk perjuangan Martabat Manusia, demokrasi, dan keadilan sosial.

Memori adalah cermin masa kini. Bagaimana kita menghadapi masa lalu ditentukan oleh pengalaman dan minat saat ini, perselisihan tentang monumen atau isi hari peringatan adalah contoh nyata dari hal ini. Setiap budaya mengembangkan bentuk ingatan tertentu, dari pemujaan orang mati hingga hari peringatan tertentu, monumen dan kronik hingga sejarah modern. Unsur-unsur budaya   dapat ditemukan di berbagai bidang masa kini: dalam sains, sastra dan seni, dalam kehidupan masyarakat, dalam ekspresi politik.

Seri "Bentuk Memori Kolektif " bertujuan untuk merekonstruksi sejarah memori dari jaman dahulu hingga reformasi tahun 21 Mei 1998. Ini termasuk kerangka sosial mengingat serta pengalaman waktu, persaingan dan klaim hegemoni budaya memori yang berbeda, kepentingan kelompok sosial dalam bentuk dan isi memori tertentu serta peran memori, gambar sejarah, dalam politik.  

Dia adalah kedalaman sejarah, serial ini mengangkat masalah masa depan: ingatan dengan kekuatan formatifnya untuk cara berpikir, mentalitas, dan sikap spiritual individu, dan masyarakat untuk NKRI.  Peritiwa 12 Mei 1998 lalu atau 23 tahun lalu adalah ketika kita biasanya berbicara tentang ingatan, yang dimaksudkan adalah mengingat sesuatu yang dialami oleh bangsa Indonesia. Memori sejarah terus berkembang,   dan terutama ingin memvisualisasikan masa lalu yang tidak dapat dialami secara pribadi maupun  proses kewaspadaan yang dilembagakan yang mengarah atau harus mengarah pada ingatan kolektif.

dokpri
dokpri
Saya terkadang ingat lagu oleh penulis lagu   Kamerun Francis Bebey,  meninggal pada tahun 2001, Les morts ne sont pas morts - The dead is not dead. Lagu itu bertema dalam arti yang lebih sempit   dan dalam   arti yang lebih luas - gagasan animistik tentang jiwa alam, di mana orang mati belum meninggal  pergi  tetapi jauh di bawah kita. "Mereka semua mati tidak pernah meninggal," katanya, "mereka berada dalam bayangan yang cerah dan bayangan yang menggelap.

Hendriawan Sie (Fakultas Ekonomi), Hafidhin Royan (Teknik Sipil), dan Hery Hartanto (Teknologi Industri), Elang Mulia Lesmana [Teknik Arsitektur] pada hari ini semua tidak pernah meninggal, kalian semua adalah symbol Dewa waktu atau Cronus terdapat pada Theogoni adalah ada dan abadi dalam sejarah penting Nilai Kebangsaan Indonesia. 

Dan disinliah hakekat peringatan 12 Mei 1998 sebagai tonggak awal reformasi di Indonesia, memperjuangkan Nalar, Budi, dan Martabat manusia. Para pahlawan Reformasi adalah   "labirin keheningan" untuk membekukan waktu bahwa  martabat manusia, demokari akal sehat adalah bersifat niscaya.

dokpri
dokpri
Nilai Tragedi Trisakti adalah orang mati masih ada di antara kita catau seharusnya dan tetap ada . "Mereka yang mati tidak pernah meninggalkan kita," kata lagu Francis Bebey, "mereka berada dalam bayangan yang mencerahkan bayangan yang menggelapkan." Hari ini saya masih melihat jauh lebih banyak di dalamnya daripada sebelumnya  dikotomi memori-historis kita diekspresikan, harus kita terima seperti itu, kedua sisi, yaitu  sekarang dalam urutan terbalik  : bayangan, tetapi juga cahaya.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun