Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Isi Otakmu [6]

13 Desember 2019   07:04 Diperbarui: 13 Desember 2019   07:14 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmuwan melihat gambar penuh warna yang ditampilkan benda mana pun dalam kehidupan nyata melalui filter satu warna dan ini memungkinkannya untuk melihat objek itu hanya dalam satu aspek yang secara fundamental penting. Gambar kehilangan banyak warna tetapi mendapatkan kejelasan. Abstraksi memiliki batasnya. Seseorang tidak dapat mengabstraksikan nyala api dari apa yang terbakar. Tepi abstraksi yang tajam, seperti ujung pisau cukur dapat digunakan untuk memotong segalanya sampai tidak ada yang tersisa.

Abstraksi tidak pernah absolut. Keberadaan konten menunjukkan secara intrinsik dalam setiap abstraksi. Pertanyaan tentang apa yang akan diabstraksi dan apa yang akan diabstraksi pada akhirnya ditentukan oleh sifat dari objek yang diteliti dan tugas yang dihadapi penyelidik. Kepler, misalnya, tidak tertarik dengan warna Mars atau suhu Matahari ketika ia berusaha untuk menetapkan hukum revolusi planet.

Apa yang kita dapatkan sebagai hasil dari proses abstrak adalah berbagai konsep tentang objek-objek tertentu, seperti "tanaman", "hewan", "manusia", gagasan tentang sifat-sifat objek yang terpisah dan hubungan di antara mereka ("keputihan", "volume", "panjang", "kapasitas panas", dll.).

Idealisasi sebagai bentuk khusus abstraksi adalah teknik penting dalam kognisi ilmiah. Objek abstrak tidak ada dan tidak dapat dibuat ada dalam kenyataan, tetapi mereka memiliki prototipnya di dunia nyata. Matematika murni beroperasi dengan angka, vektor, dan objek matematika lainnya yang merupakan hasil abstraksi dan idealisasi.

Geometri, misalnya, berkaitan dengan lingkaran yang tepat, tetapi objek fisik tidak pernah persis lingkaran; kebulatan sempurna adalah abstraksi. Itu tidak dapat ditemukan di alam. Tapi itu adalah. citra yang nyata: ia diwujudkan dengan generalisasi dari pengalaman. Idealisasi adalah proses pembentukan konsep, yang prototipe aslinya hanya dapat diindikasikan pada tingkat perkiraan tertentu.

Sebagai hasil dari idealisasi muncul menjadi model teoritis di mana karakteristik dan aspek dari objek yang diselidiki tidak hanya diabstraksikan dari multiformitas empiris aktual mereka tetapi juga, melalui konstruksi mental, dibuat menonjol dalam lebih tajam dan lebih tajam. bentuk yang lebih sepenuhnya diekspresikan daripada dalam realitas itu sendiri. Sebagai contoh konsep yang dihasilkan dari idealisasi, kita dapat mengambil hal-hal seperti "titik" (objek yang tidak memiliki panjang, atau tinggi, atau luas); atau "garis lurus", "lingkaran", dan sebagainya.

Penggunaan objek ideal dalam penelitian memungkinkan kita untuk membangun skema abstrak atau diagram proses nyata yang kita butuhkan untuk menembus lebih dalam ke dalam hukum perkembangan mereka.

Generalisasi dan batasan. Dalam proses generalisasi kita beralih dari konsep individual ke konsep umum dan dari konsep yang kurang umum ke konsep yang lebih umum, dari penilaian individu ke konsep umum, dari pernyataan yang kurang umum ke pernyataan yang lebih umum, dari teori yang kurang umum ke teori yang lebih umum, dalam hubungannya dengan teori yang kurang umum menjadi kasus khusus yang lebih umum. Kita seharusnya tidak dapat mengatasi banyaknya tayangan yang melanda kita setiap jam, setiap menit, setiap detik, jika kita tidak terus-menerus menyatukannya, menggeneralisasikannya, dan mendaftarkannya melalui bahasa.

Generalisasi ilmiah bukan sekadar identifikasi dan sintesis atribut-atribut yang dapat diperbandingkan, ia merupakan penetrasi ke dalam esensi suatu hal: persepsi individu dalam kelipatan, umum dalam individu, yang diatur oleh hukum, seragam dalam kecelakaan itu. Untuk menemukan jendral seseorang harus mengabaikan kerudung apa, di atas bayangan, dan kadang-kadang bahkan mendistorsi itu. Individualisasi dan generalisasi yang diambil dalam persatuan mereka adalah jalan di mana pengetahuan bergerak.

Sebagai contoh generalisasi, kita dapat mengambil transisi mental dari konsep "cemara" ke konsep "konifer", dari pernyataan "energi mekanik berubah menjadi energi panas" menjadi pernyataan "setiap bentuk energi berubah menjadi bentuk energi lain".

Transisi mental dari yang lebih umum ke yang kurang umum adalah proses pembatasan. Tanpa generalisasi tidak akan ada teori. Teori, di sisi lain, diciptakan sehingga dapat diterapkan dalam praktik untuk memecahkan masalah spesifik tertentu. Sebagai contoh, ketika mengukur objek atau membangun struktur teknis tertentu, kita harus selalu melanjutkan dari yang lebih umum ke yang kurang umum dan individu, harus selalu ada proses pembatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun