Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pertanyaan Filsafat Mengapa Bapak Presiden Menunda Pengumuman Kabinet Jilid 2

22 Oktober 2019   01:05 Diperbarui: 22 Oktober 2019   01:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aspek-aspek emosional dari menunda-nunda menimbulkan masalah yang lebih sulit. Strategi langsung untuk melawan godaan termasuk memblokir akses ke gangguan yang diinginkan, tetapi sebagian besar upaya itu membutuhkan jenis penunda pengaturan diri yang kurang pada awalnya. Cara terbaik untuk menghilangkan kebutuhan untuk perbaikan suasana hati jangka pendek adalah menemukan sesuatu yang positif atau berharga tentang tugas itu sendiri.

Akhirnya saya mengutib apa yang dikatakan Boethius tentang keabadian sebagai "kepemilikan kehidupan abadi yang lengkap, simultan dan sempurna" tidak terlalu memperpendek jarak antara waktu dan keabadian melainkan membuat jurang pemisah antara waktu dan keabadian;

Apa yang dilakukan Deleuze adalah menerjemahkan istilah psikis (ingatan murni) ke dalam istilah ontologis (murni masa lalu atau waktu murni). Bagi Deleuze satu-satunya cara untuk menjelaskan berlalunya waktu adalah masa lalu bersamaan dengan masa kini saat ini keduanya hadir dan tidak hadir sekaligus. Lebih jauh, Deleuze mendefinisikan kembali masa lalu, sekarang dan masa depan bukan sebagai tiga ekstase dari satu struktur waktu tetapi sebagai tiga struktur waktu yang hidup berdampingan yang berbeda, sehingga waktu adalah "fenomena berlapis-lapis aneh, dengan tiga set struktur independen yang ada secara bersamaan". Maka penundaan tetaplah menjadi misteri yang tidak wajib seluruhnya dipahami. tky

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun