Ciri ini saya sebut sebagai "Mangku Alam, Mangku Bumi, dan merawat sebagai mana sifat wanita dan perempuan. Wajar jika filsuf Friedrich Wilhelm Nietzsche bahwa  "kebenaran adalah wanita". Jelasnya "Pulung Keprabon" atau 'Wahyu Makutarama' atau restu alam semesta dikuasi oleh hukum yang bersifat tetap seperti wangsa air, dan tanah sebagai kosmos, menjadi lebih teratur baik, dan indah. Alam semesta adalah satu kesatuan antara ruang waktu, mikrokosmos makrokosmos. Maka berkat "Pulung Keprabon" atau 'Wahyu Makutarama' menghasilkan "nous" atau logos (fakultas akal budi "Mataram") maka unsur anasir ini dapat disatukan atau disebut daya rasional logos dan kebijaksanaan.  tky