Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sebuah Penelitian Mengenai Pemahaman Manusia [2]

21 September 2018   03:28 Diperbarui: 21 September 2018   03:45 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan (2) An Enquiry Concerning Human Understanding (Sebuah Penelitian Mengenai Pemahaman Manusia)

Hume mengawali penyelidikan filsafat dengan menggambar perbedaan antara dua jenis pemikiran filosofis. Yang pertama disebut "filsafat mudah dan jelas" berfungsi sebagai panduan bagi bertindak.  

Ditulis  dalam gaya puitis, menumbuhkan sikap dengan menarik contoh-contoh kehidupan bersama dan membuat olah rasa pada kebijaksanan sikap. Penyelidikan  filsafat ini menumbuhkan sentiment moral dan menuntun untuk menyetujui cara hidup baik. Hume disamakan dengan posisi tokoh-tokoh seperti Cicero, La Bruyere, Addison yakni mengikuti akal sehat untuk menghindari kesalahan sikap manusia.

Berbeda dengan "filsafat yang abstrak" bersumber pada manusia akal. Dan filsafat yang abstrak berusaha membentuk pemahaman dan mengungkap prinsip-prinsip yang mengatur perilaku manusia. Filsafat  yang abstrak dengan akal sehat, dikaitkan dengan gagasan tokoh-tokoh seperti Aristotle, Malebranche, Locke metode deduksi dan induksinya dengan penalaran abstrak dari yang khusus ke yang umum. Filsafat adalah upaya kesadaran dan kontemplasi maka kesalahan dalam bidang ini sama sekali tidak lazim.

Kebijaksanaan universal menunjukkan filsafat akurat dan abstrak ini tidak boleh diabaikan sepenuhnya, dan cara memahami kehidupan baik terdiri dari perpaduan unsur-unsur yang berbeda. Filsuf sering dipandang susah dipahami karena kurang kongkrit pada manusia awam, tetapi jenis manusia ini sebenarnya lebih prihatin  karena ketidaktahuannya. 

Filsafat berpartisipasi menjadi manusia masuk akal, sesuai cita-cita untuk pengetahuan ilmiah. Kita sebagai makhluk sosial dan aktif. Pemahaman yang baik pada theoria membuat cara tindakan menjadi "mudah dan jelas", dianggap sebagai ideal dikaitkan dengan refleksi filosofis dengan kehidupan sosial. Kehidupan yang didedikasikan hanya untuk mengejar pengetahuan ilmiah rasional dapat membuat  ketepatan sikap dapat mengarah pada kesempurnaan dalam hal-hal yang lebih praktis. 

Hume  percaya pemahaman filsafat yang baik dan bertanggungjawab adalah latihan pikiran, dan membantu membawa kepada kebenaran dengan lebih hati-hati. Jika dapat menjelaskan dengan benar sifat dan prinsip pemahaman manusia, seperti yang dilakukan Newton untuk prinsip-prinsip pada orbit planet dengan kemampuan jiwa yang tegak.

Teori gravitasi Newton memberikan penjelasan yang jelas dan sederhana tentang mengapa planet-planet mengorbit matahari dan mengapa benda-benda di bumi. Hume percaya tentang pemahaman dan perilaku manusia berada dalam kondisi yang mirip dengan astronomi pra-Newtonian. Kita dapat mengamati banyak hal tentang bagaimana kita berpikir dan memahami prinsip-prinsip yang mendasari pemikiran dan penalaran kita.

Pada Bagian I buku "An Enquiry Concerning Human Understanding", dijelaskan metode Hume bersifat ilmiah, observasi cermat dan kesimpulan pada contoh-contoh tertentu hingga prinsip-prinsip umum dapat dipahami. 

Motivasi Penelitian Mengenai Pemahaman Manusia adalah menggali lebih dalam untuk  mengungkapkan beberapa prinsip sederhana yang mengatur semua kompleksitas yang amati. Misalnya Newton memberi tiga hukum sangat sederhana yang dapat menjelaskan dan memprediksi semua fenomena fisik. 

Hume ingin melakukan prestasi serupa untuk pemahaman manusia (kata "pemahaman atau Understanding" digunakan oleh Hume untuk menggambarkan sebagian besar beberapa fakultas akal budi manusia). 

Harapan Hume adalah menemukan sejumlah prinsip sederhana dapat menjelaskan dan memprediksi proses pemikiran manusia. Metodenya dari pengamatan sederhana tentang bagaimana pikiran bekerja dan bagaimana kita menggunakan kesadaran dalam kehidupan sehari-hari. Membuat simpulan dari pengamatan untuk menemukan prinsip umum pemahaman sampai mendapatkan landasan kesederhanaan, dan kejelasan.

Untuk pendasaran filsafat empirisme  Hume meninjam dan mengikuti pendahulunya John Locke. Locke bergerak melawan filsafat rasionalis, dengan dominasi penggunaan pada intuisi rasional. Tradisi empirisme menegaskan bahwa "pengalaman", dan bukan alasan, menjadi dasar penalaran berpikir.

Motivasi proyek filsafat Hume berharap pengamatan ilmiah dapat mengungkap prinsip-prinsip yang mendasari penalaran sehingga dapat lebih cepat menyadari logika salah, dan kemungkinan  lebih mudah dikoreksi menjadi logika yang benar dan bertanggungjawab. Alasan Hume adalah sejak revolusi ilmiah Newton, Galileo, dan lain-lain, sains dianggap sebagai paradigma penalaran bermanfaat. 

Dalam sains, ada metodologi didefinisikan secara hati-hati yang menjelaskan secara detail bagaimana kita dapat menguji (validitas reliabilitas) suatu teori dan menentukan apakah itu benar atau salah. 

Meskipun seringkali memerlukan waktu yang lama, dan sulit menentukan jawaban benar, metode ilmiah biasanya mencegah memandu untuk sampai pada jawaban yang meleset pada sasaran. Filsafat memiliki metode itu, dan secara terus-menerus terdapat pandangan yang bertentangan sambil merevisi keterbaharuannya. 

Sebagai contoh, penekanan Hume pada pengamatan langsung terhadap rasionalisme Descartes, yang kurang mementingkan observasi dengan alasan murni (pure reason). Hume mengagas empirisme diharapkan membuka jalan bagi metode secara hati-hati. 

Hume menunjukkan karyanya harus memiliki rigoritas episteme (berhubungan dengan, atau melibatkan pengetahuan; kognitif) sebelum ilmu baru yang dapat dinyatakan. Metode ilmiah adalah produk penalaran cermat, dengan demikian tunduk pada hukum pemahaman manusia.

Sementara sains tampaknya berada dalam kondisi jauh lebih baik daripada filsafat, dan bermanfaat outputnya. Dengan cara ini, Hume berbeda dibanding pendahulunya, Locke.

Locke melihat dirinya sebagai tenaga kerja atas nama sains baru, membersihkan kesalahan logika sampai bahasa yang mungkin menyebabkan keraguan. Sementara Locke dengan rendah hati melihat dirinya sekadar meluruskan dan membuka jalan menuju peradaban sains bagi umat manusia. Hume percaya karyanya sendiri harus meletakkan landasan kuat bagi  ilmu pengetahuan. 

Jika Hume dapat mengungkap hukum yang tepat untuk tatanan mengatur penalaran dan penarikan simpulan, maka  dipastikan dapat membantu pencarian ilmu dalam investigasi secara ilmiah secara empirisme.

Bersambung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun