Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Heidegger dan Hermeneutika Ontologis (7)

21 Juni 2018   20:12 Diperbarui: 21 Juni 2018   21:05 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Karena berpikir segala ingatan historis mengacukan "dike atau takdir keberadaan maka ia dengan sendirinya  sudah terkait dengan nasib tersebut  yang sepadan dengan dike atau takdir tersebut atau semacam "dewa Dike Yunani keadilan dan kebenaran atau karakter nasib (geschicklichkeit)  penyebutan keberadaan sebagai anugrah kebenaran- inilah yang merupakan kedudukan nasib berpikir (geschick).  Peristiwa ini dalam dirinya sendiri bersifat historis. Historisnya telah terwujud ke dalam bahasa dalam tindakan perkataan sang pemikiran.

Teks berbicara dengan kebenaran dengan suaranya sendiri. Bahasa menjadi fungsi hermeneutika dalam membawa sesuatu untuk memperlihatkan dirinya sendiri. Berpikir bukan mengekspresikan manusia, berpikir hanya membiarkan kita ditarik pada keberadaan terjadi sebagai peristiwa bahasa.  Metode diam itu sendiri kadang-kadang  dapat menyatakan banyak kata-kata. 

Itulah cara Heidegger menjelaskan dan menguatkan argumentasinya bahwa sejarah metafisika dan ontologi di dalam filsafat barat mengalami apa yang disebutnya kelupaan akan ada (forgetfulness of being). Kemudian mereparasi pemikiran  dengan menyatakan bahwa manusia sebagai mahluk yang selalu ada di dunia (being in the world).

### bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun