Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Burung Wergan Jawa

16 Maret 2018   14:47 Diperbarui: 16 Maret 2018   15:08 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disuatu benua besar dalam alam mimpi Raja Amungen, terbentang negara memiliki corak berwarna warni, dan macam macam jenis. Negara itu adalah negara Kura-Kura. Amungen adalah presiden atau raja dipilih rakyat dengan cara demokrasi pura-pura.  Negara tersebut dipimpin Amungen sebagai presiden abad ke 7 sebelum ada tanggalan resmi negara dan dunia. 

Emam abad sebelumnya dapat di urutkan nama-nama presiden tersebut: Silu, Ave, Kulupen, Marja, Pumpunwusi, Nyalau, dan sekarang adalah Raja Amungen. Sebagimana lazimnya sebuah negara besar maka Amungen sebagai punggawa, memiliki para Punakawan yang membantunya dalam menjalankan pemerintahan negaranya.

Sebagimana demokrasi di negara Kura-kura, selalu memiliki tradisi mengarak-arak pemimpinnya yang baru terpilih 400 tahun lalu. Tetapi sayang 7 Km sebelum sampai di istana, Amungen terpeleset naik 7 kuda kencana yang dikendarai punggawa yang dipaksa menjadi kusir, padahal dia adalah reinkarnasi dari sayur Bayem.

Dalam sejarah dan mitos tak satupun warganya yang paham kecuali saksi bisu tanpa kata-kata seperti matahari, bulan, bintang, angin, api, air, dan tanah yang selalu mencatat asal muasal negara Kura-Kura. Negara ini adalah negara Pura-Pura, dipelesetkan oleh para dedemit di alam Purwo beberapa abad sebelum Amungen menjadi Presiden. Jadi negara Kura-Kura tidak satupun yang tahu, sebab dalam catatan resmi dokumen negara dan dipakai Amungen untuk mengeluarkan titah adalah atas nama negara Pura-Pura. Inilah Negara Pura-Pura.

Nama negara Pura-Pura sengaja diseludupkan oleh leluhur sebelumnya karena malu nama itu berasal dari bekas wilayah kekuasaan paling bijaksana dan jiwa menyerupai para dewa tempat tidak ada dalam peta negara. Dikuasai, dibunuh, diperkosa, dibakar, disodomi, demi ingin menyatukan negara Kura-Kura. Ketakutan itulah kemudian diam-diam oleh penguasa masa lalu ketika menyeberangi lautan maka hurup (K), dibuang di tengah laut kemudian di ganti menjadi (P), sehingga Kura-Kura berubah menjadi Pura-Pura.

Negara Pura-Pura, sebuah negara rajin melakukan tapa, puasa, derma, yang selalu mengalami nasib seperti judi dadu, diaduk-aduk, dicocok berulang-ulang, oleh para penjudi, untuk saling menggunakan akal busuk, demi keuntungan pribadi, dan demi kenikmatan yang disimbol sebagai angkara murka. 

Dalam system judi yang baik, semua petarungan awal-awal episode selalu menang, tetapi pada tahap taruhan yang lebih besar peluag menang menjadi 1 berbanding 4, sehingga membuat rasa penasaran, maka seluruh asset harta beda habis di gadai. Bahkan assets keluarga di rumah di gadai atas nama judi, menjajikan kepalsuan.

Maka perjudian yang baik adalah bermain dalam ke-Pura-Pura-an dan jelas sebagai aktor permainan Bandar. Yang kalah akan pergi ke Gunung mencari modal bertapa jiwa raga mohon dosa dengan penguasa alam meminta pertolongan, sambil  merampok memalak tanah warga, ternak sapi, domba, hasil kebun pertanian manusia desa atas nama pajak, dan setoran pada Raja Amungen. 

Sementara yang menang akan pesta pora mencari sejuta cara agar pajak tidak ada setoran pada Raja Amungen. Mereka semua adalah hidup dalam Pura-Pura, bahwa judi adalah sorga bagi umat manusia. Sementara Bandar Judi, bisa tiap saat sesukanya berubah raga jasmani menjadi wangsa air dan menghilang menguap tanpa diketahui jejaknya sambil membawa segala harga jarahan dari Negara Pura-Pura ke kas negara Muka Buaya atau reinkarnasi pemakan bangkai jiwa manusia.

Karena raja atau presiden Amungen mewaris negara Pura-Pura dan ributnya para penjudi tidak mau membayar pajak, warisan utang-utang masa lalu sudah sampai leher menjelang batang hidung menimbulkan paniknya sang raja. Ia memanggil para satria panglima para kaum cerdik pandai, kaum bangsa Siwa, dan putri utusan bandar judi, yang suka berubah jasmani dan menghilang tanpa jejak. 

Kesaktian bendahara kerajaan Pura-Pura atau  dipanggil dengan nama Awahat, yang pernah jatuh tenggelam di samudera mencuri dan mengambil huruf (K), dan ditolong oleh ikan Piranha, karena akan diterkam oleh Gurita Samudra segitiga Bermuda. Sehingga terlambat datang untuk dilantik menjadi Bendara Kerjaaan Amungen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun