Kuda (dimetaforkan sebagai rakyat Indonesia) harus wajib patuh tanpa bisa memilih pada pemilik Kuda (dimetaforakan lembaga internasional, negara maju pemberi pinjaman).  Pada Buku Republik 1 Platon, melalui ucapan oleh  "Thrasymachus", menyatakan {"Keadilan tidak lain adalah kepentingan dari orang yang lebih kuat."}.
Seluruh bentuk kekuasan di dunia ini bersifat "Alienasi" bahwa "keadilan adalah kepentingan orang yang lebih kuat, semua hukum, sistem ekonomi, ekonomi politik, cara berpikir, peraturan regulasi, pemerintahan, Â adalah definisi kekuasaan, baru kemudian dideklerasikan sebagai keadilan". Dan itulah realitas tiba dinegara ini sebagai peringatan keras, dan tantangan kita bersama agar merapatkan segala potensi bersama-sama agar NKRI adalah bangsa yang cerdas, waras, dan memiliki rasio jiwa yang tegak, etos kerja yang terbaik.
Marilah kita terus belajar  melakukan evaluasi dekonstruksi melalui proses hasil  pada "{"Gnothi Se Authon Kai Meden Agan" artinya "Kenali Dirimu Sendiri,  dan Tahu Batas"}. , belajar dari sejarah meninggalkan paradigm kecanduan pada utang, tidak membangun dengan tahayul mitos  utang  dengan berlebihan.Â
Sekalipun kita tidak punya banyak punya uang, tetapi kita mampu mandiri sebagai Negara untuk saling memberikan kerja terbaik, dan saling memberikan pujian diantara kita, demi kejayaan NKRI, sambil berjanji  bahwa "Tidak pernah ada Republik Sisyphus,  Republik Tantalos dilahirkan di Negara ini". Semoga.***