Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pengaruh Agama Kristen Terhadap Perubahan Budaya Tato dan Telinga Panjang di Kalimantan Utara

16 Maret 2024   12:46 Diperbarui: 19 Maret 2024   01:36 2768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telinga Panjang, Lem Dungau (Dokpri)

Kondisi jalanan menuju Desa Sungai Urang (Dokpri)
Kondisi jalanan menuju Desa Sungai Urang (Dokpri)

Untuk mencapai desa tersebut, penulis  menempuh perjalanan darat dari Tanjung Selor ke Sungai Urang selama 30 menit. Layaknya anak tiri, desa ini masih minim infrastruktur, salah satunya kondisi jalannya yang sangat memprihatinkan.

Perkenalan

Topi Tradisional Dayak (Dokpri)
Topi Tradisional Dayak (Dokpri)

Pintu rumah coklat berbahan kayu itu terbuka, terlihat seorang perempuan berambut lurus berkulit kuning langsat melempar senyuman kepada penulis.

"Permisi ibu, perkenalkan saya Okta, bolehkah saya mendokumentasikan "Telinga Panjang" informasi ini saya dapat dari Berlin," Ucap penulis.

Dengan ramah, perempuan berbaju merah (Iyung Uyang, anak Telinga Panjang) mempersilahkan penulis untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Sebentar ya, mamak saya masih makan." Terangnya tuan rumah.

Sejumlah topi tradisional berwarna warni terpajang rapi pada dinding rumah tersebut. Topi yang mirip caping itu bernama Seraung/saung. Topi itu biasa digunakan sebagai pelindung kepala saat acara kebudayaan maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Tak lama berselang, "Telinga Panjang muncul dari bilik gorden, sebuah ikatan dari manik melingkar di kepalanya. Terlhat tatto memenuhi pergelangan kaki dan tangannya.

Seorang tamu yang juga kerabat dari "Telinga Panjang" berceletuk,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun