Mohon tunggu...
Benz_Hermawan
Benz_Hermawan Mohon Tunggu... Penjahit - Tukang Jait

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semangat Merah Putih Tanpa "Embel-Embel" Bendera Putih

9 Agustus 2021   20:23 Diperbarui: 10 Agustus 2021   01:21 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dok Pribadi Bendera Merah Putih Berkibar

Surabaya - Kemerdekaan ditengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan yang harus dijawab. Bukan terkait kalah menang, tapi apa yang bisa diperbuat untuk negeri.

Seruan bagi seluruh warga untuk memasang Bendera Merah Putih dan Umbul-umbul dalam rangka Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus di rumah masing-masing menjadi pertanda bahwa semangat Merdeka itu masih ada bukan hanya sekedar simbolis.

Perang yang dihadapi saat ini memang bukan lagi mengusir penjajah, tapi lebih dari itu yakni mengusir Corona dengan tidak abai terhadap protokol kesehatan. Semangat Merah Putih yang terpatri dibawah para pendahulu, semestinya juga menjadi refleksi bahwa dibutuhkan perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan dan hal itu tidaklah mudah.

Entah ini mitos atau benar, Indonesia di jajah selama 350 tahun oleh Belanda, namun jika kita melihat sejarah dengan semangat untuk mempertahankan diri dari serangan musuh dengan beragam caranya, semestinya kita generasi sekarang mencontoh itu.

Masih ingat cerita mbah-mbah terdahulu yang menerangkan bagaimana gagah beraninya para pejuang. Dengan senjata seadanya mereka berani melawan. Berbekal bambu runcing dan doa untuk ikhtiar mereka melawan.

Tentunya semangat ini lah yang bisa dipegang. Covid-19 yang masih menjadi ancaman, menjadikan kewaspadaan. Tidak hanya bagi saya, anda, kamu maupun semua untuk tetap menjaga diri.

Bertahan tetap menerapkan gerakan 5M protokol kesehatan sebagai pelengkap aksi 3M. yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi masih menjadi cara jitu memutus mata rantai penyebaran.

Dipahami, Pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan segala sendi kehidupan. Ancaman orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menyeruak, pandemi juga berdampak pada sektor ekonomi. Ya inilah penjajah nyata. Pertanyannya apakah kita berdiam diri dan mengibarkan bendera putih tanda menyerah?.

Delematis memang. Tapi berkaca dengan semangat berjuang hingga 350 tahun untuk merebut kemerdekaan. Semestinya kita juga tidak mudah menyerah. Memang yang dihadapi berbeda. Tapi semangat bangkit meski diserang harus menjadi modal dasar untuk bangkit.

Waktunya mengedepankan Protokol Kesehatan untuk melakukan perlawanan. Jangan menilai diri kita kebal dari serangan musuh. Ingat musuh ada dimana-mana. Setiap waktu, setiap detik musuh yang tak kasat mata ini mencari mangsa membuat orang tak berdaya dengan menyerang sendi pernafasan manusia.

Memang disadari membiasakan kebiasaan yang sebelumnya belum pernah dilakukan hal yang sulit. Tapi dari hal yang sulit itu akan tumbuh kebiasaan. Sebab kunci dari kunci untuk selamat dari pandemi bukan pada Pemerintah, tenaga kesehatan ataupun satgas Covid-19 tapi ada pada diri sendiri untuk tidak abai.

Semangat Merah Putih diharapkan tetap terus ada dan tumbuh. Semangat Kemerdekaan ke-76 harus tetap terpatri dalam jiwa raga. Sekaligus sebagai pengingat bahwa Indonesia ada karena perjuangan.

Sekarang mulailah hal dari hal sepele untuk berjuang, termasuk mengibarkan bendera Merah Putih di rumah rumah masing secara serentak mulai tanggal 1 Agustus 2021 s.d. 31 Agustus 2021.

Dirgahayu Indonesia Ku ke-76.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun