Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bukan Gaji yang Kecil, Tapi Cara Mengelola yang Terlalu Boros

5 Oktober 2025   07:00 Diperbarui: 4 Oktober 2025   16:10 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  (Sumber: Chat GPT)

Pernah nggak memikirkan tetangga yang bukan pekerja swasta atau ASN? 

Kadang kita luput melihat ke bawah karena merasa selalu berada di atas. Kita merasa bahwa gaji yang diterima sangatlah kecil sekali, padahal kebutuhan sehari-hari dalam sebulan selalu terpenuhi. Kita sering mengeluh tidak ada lagi uang, padahal di tabungan masih ada beberapa kali tarik lagi di ATM dekat rumah. Kita selalu berujar beras habis, padahal di dompet masih ada selembar rupiah berwarna biru yang bisa beli beras beberapa kilogram. 

See? 

Lihatlah betapa tamaknya kita sebagai manusia yang kurang bersyukur.

Tetangga sedang meratapi air minum habis sementara tidak ada duit Rp5000 untuk mereka beli sementara anaknya sudah menangis minta dibuatkan susu. 

Tetangga mungkin kehabisan beras, kita meratapi beras habis saat keluar dari mobil yang baru saja diisi bensin sampai tangki penuh. 

Kecilkah Gaji Kita?

Kita yang terlalu boros dan tidak bersyukur; mungkin juga kurang sedekah. 

Saya paling alergi terhadap orang-orang yang sering berujar, "Tidak ada duit," 

Sehari 1 kali saja, 40 hari sudah 40 kali, maka Tuhan akan mencabut nikmatnya tersebut. Bayangkan jika sehari 2 kali, 3 kali, 4 kali, 10 kali, 30 kali, bukankah sudah seperti berzikir? 

Jumpa tetangga depan rumah, "Nggak ada duit," 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun