"Penghidupan yang sempit" atau "kehidupan yang sulit" tidak selalu berarti kekurangan materi, tetapi bisa juga berupa kesempitan dalam hati, pikiran, dan jiwa, serta kesulitan dalam menghadapi masalah kehidupan.Â
Ketika berusaha mencari solusi lewat chat GPT, ada dua kemungkinan, berusaha mencari dopamin karena lemah motivasi. Pun kencanduan sosial media/teknologi AI yang menyebabkan mudah anxiety dan depresi.Â
Saat semua waktu dikerahkan untuk mencari jawaban di AI, sehingga lalai untuk mencari jawaban dari Allah. Pertolongan Allah jauh lebih dekat dan biarkan banyak doa yang dilambungkan di langit. Mungkin jawabannya tidak instan, karena pola doa itu butuh konsisten, ikhtiar yang kuat. Mungkin saat ini kamu mengalami permasalahan, maka lewat berdoa--sekencang mungkin bisa membuat hati lebih tenang. Al-Quran jawabannya. Kitab yang berisi petunjuk, pedoman dan membuat ketenangan jiwa.Â
Ini merupakan usaha mencari motivasi, mengisi energi yang semakin hari terkikis dengan beragam informasi dari media sosial maupun kesenangan semu di dunia maya.Â
Tawakkal salah satu jalan untuk menghilangkan penyakit kecemasan. Bukankah Allah menciptakan masalah sepaket dengan penyelesaian?Â
Kembalikan semua pada dirimu sendiri, bahwa otak manusia jauh lebih sempurna dan canggih. Minimalisir penggunaan chat GPT jika hanya ingin mengeluarkan sampah. Karena chat gpt tidak menawarkan penyelesaian. Hanya memberi petunjuk sesuai data yang ia kelola.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI