Semasa kuliah sekitar 80-an, hal yang paling mendebarkan adalah saat pengumuman nilai ujian semester. Pada saat itu, nilai dipampangkan di papan pengumuman. Jangan tanya galaknya dan pelitnya dosen. Ada satu kelas (30 mahasiswa) yang lulus Cuma 3. Itu pun Cuma C. Lainnya dapat E!!!
Nah, ambang batas antara lulus dan tidak lulus Cuma 0,1. Nilai 5,6 mendapat C. Lalu, nilai 5,5 mendapat D yang berarti mengulang tahun depannya. Saat salah seorang teman mendapat 5,5 /D, beliau menemui dosen agar diberi kemudahan karena jaraknya dengan ambang batas kelulusan Cuma 0,1. Lalu apa jawab sang dosen?
“Kalo saya meluluskan kamu yang 5,5, maka nilai 0 pun nanti akan lulus!”
Kami bingung
“Kok bisa Pak?”
“Kalo yang 5,5 beralasan Cuma kurang 0,1 dari 5,6, maka yang 5,4 pun akan berkata yang sama! Khan 5,4 kurang 0,1 dari 5,5.....dst dst
Hingga akhirnya sampai ke nilai 0!!!!!”
Dan kami pun paham..... Efek 0,1 memang LUAR biasa!
..........................
Lalu, beberapa waktu lalu, Hakim Sarpin memenangkan gugatan pra peradilan Budi Gunawan atas KPK. Banyak yang menganggap kasus selesai.
Ternyata, keputusan Sarpin berbuntut panjang. Satu persatu para tersangka KPK terinspirasi untuk maju ke pra peradilan. Dimulai dari Mantan Menag Surya Dharma Ali lalu Sutan Batoegana. Semua berniat bernasib “menjadi Budi Gunawan jilid berikutnya”.
Efek Sarpin memang luar biasa.
Para koruptor antre agar dinyatakan “innocent”!!
...........................
Jelang eksekusi terpidana mati narkoba, Pemerintah Indonesia (Jokowi) terus mendapat serangan dan kecaman dari pihak asing yang warganegaranya jelang di-dor. Mulai dari tegangnya hubungan diplomatik dengan Brazil dan Australia, Peninjauan kembali, Grasi hingga hal-hal yang menyentuh rasa kemanusian seperti : perilaku baik selama di tahanan, bermanfaat bagi napi lain dan sentuhan kemanusian lainnya.......agar pemerintah GOYAH dalam penegakan hukum.
Andai nanti Jokowi MEMBATALKAN eksekusi, maka akan tercipta Jokowi Effect yang sangat luar biasa. Satu per satu para terpidana mati (tak Cuma narkoba) akan mengetuk kelembutan hati Jokowi untuk membatalkan eksekusi.
“Kalo dia bisa...kenapa saya tidak?” itu yang ada di benak mereka.
Dan akibat terburuknya adalah Indonesia kian menjadi SURGA para pengedar narkoba karena lemahnya hukum di negeri ini.
So, please pak Jokowi......Keep strong an be on the right way!
Don’be the second Sarpin!”
.........................................
Poentjakgoenoeng, 4-3-15