Sabit
S: Sehabis mendapat kebahagiaan dari ruang yang ditempati
A: tak ada seulas senyum di kala berpapasan , di kala bertatapan di tempat yang tak sengaja mempertautkan dua raga
B: begitu kah ragamu membenci atau pura - pura lupa atau pura - pura cuek?
I: hidup ini jangan pernah habis manis sepah dibuang, meski tidak berasa lagi setidaknya melemparkan senyuman adalah tanda sesama diciptakan
T: tidak mahal dan tidak merugikan melemparkan senyuman dan sapaan dengan mimik yang menyenangkan hati orang. Menyenyumi tidak seperti mencangkul tanah di ladang, hanya menggerakkan wajah saja sudah selesai tugasnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!