Mohon tunggu...
Bahrul Wijaksana
Bahrul Wijaksana Mohon Tunggu... Relawan - Profesional dalam bidang transformasi konflik, memiliki ketertarikan khusus pada isu-isu perdamaian, toleransi, pengambangan budaya damai.

Tinggal di Cirebon, saat ini adalah mahasiswa Magister Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Menekuni bidang pengembangan budaya perdamaian.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jurnalistik dan Virtue Signaling: Perspektif Representasi Sosial

19 Januari 2021   12:29 Diperbarui: 20 Januari 2021   15:27 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pekan kedua Januari 2021, warganet Indonesia sempat heboh mengetahui bahwa akun Twitter Fadli Zon, politisi dan anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, memberi tanda suka (like) pada satu tautan situs porno. 

Keramaian ini sempat menjadi topik yang paling banyak dibicarakan (trending topic). Fadli Zon kemudian mengklarifikasi bahwa dia tidak melakukannya dan ia tengah mengevaluasi jika ada kelalaian di admin Twitter yang dikelola oleh empat orang stafnya. Kehebohan netizen kemudian mereda setalahnya. 

Di jaman sosial media, satu klik saja akan sangat fatal. Di negara yang lebih kuat menjunjung etika, contoh kasus di atas (jika benar-benar dilakukan oleh pejabat public) mungkin akan berkonsekuensi lebih serius. 

Ia dapat dianggap memalukan, melanggar etika, atau tak patuh pada sumpah jabatan sebagai pejabat publik. Konsekuensinya bisa pemecatan. Kehilangan seluruh karir politiknya bisa jadi akibat paling memilukan.

Tidak ada definisi khusus tentang virtue signaling. Para penulis umumnya merujuk pada sikap menyetujui dan membagikan pandangan sosial-politik seseorang, terutama di sosial media, dalam upaya untuk mengakui kebenaran pendapat seseorang tentang sesuatu, sambil secara pasif menolak gagasan lainnya . 

Penulis James Bartholomeu (2015) dalam kolomnya di The Spectator mengatakan, virtue signaling adalah upaya yang lebih canggih untuk meningkatkan citra diri seseroang di depan khalayak agar dinilai sebagai orang yang bermartabat, berkelas dan memiliki standar moral tinggi dan secara tidak langsung menganggap orang lain tak satu tingkatan dengannya. 

Saltman (2017) adalah tindakan mengekspresikan kemarahan tentang ketidakadilan yang dilakukan seseorang tokoh kepada tokoh yang lain untuk meningkatkan kedudukan sosialnya. 

Virtue signaling semakin penting di masa ketika semakin banyak orang menggunakan sosial media. Mereka yang dinilai memiliki pengaruh sosial dalam membangun opini, pembingkaian (framing) berita atas suatu situasi, kerap menggunakan ini untuk mendukung atau menolak suatu pandangan. 

Sebagai individu siapapun dapat menunjukkan ekspresi apapun (suka, benci, mendukung atau menolak) pada suatu hal. Namun seseorang dengan jabatan publik yang terikat oleh sumpah jabatan dan juga nilai-nilai etika, ceritanya memang akan lain.

Hal sama juga dapat berlaku bagi wartawan. Wartawan adalah influencer, pembuat pendapat publik dan karena tujuan-kepentingan tertentu yang dimilikinya dia dapat melakukan virtue signaling untuk mendukung atau menolak suatu hal.  Kapan dan bagaimana seorang wartawan menjadi dirinya sendiri dan menjadi representasi dari organisasinya? Tak akan mudah untuk dijawab jika menyangkut sosial media. 

Jurnalis dituntut objektif dan imparsial atas satu fenomena. Jika jurnalis secara nyata mengartikulasikan penolakan dan keberpihakannya pada satu hal, ia akan dianggap bias. Penulis sendiri bukan orang yang sepakat pada objektivitas apalagi netralitas media. Meski demikian, bias inilah yang dikhawatirkan oleh British Broadcasting Corporation (BBC), lembaga penyiaran paling terkemuka di Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun