Mohon tunggu...
Mikchel Naibaho
Mikchel Naibaho Mohon Tunggu... Novelis - Pembaca. Penjelajah. Penulis

Pegawai Negeri yang Ingin Jadi Aktivis Sosial

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepenggal Kisah

18 Maret 2018   21:47 Diperbarui: 18 Maret 2018   21:54 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : Flickr.com

Tentu aku ingat pagi itu,

Kau datang dengan senyum,

Dan kedua matamu memancarkan banyak makna dari kata-kata yang tak terucap.

Tentu aku tahu keseluruhan kata itu,

Ada bermakna menyalahkan, mengasihani, dan yang lebih banyak mungkin bermakna tak mau kehilanganku.

Tentu aku merasakan hal yang sama,

Namun, di dalam hidup banyak hal yang tak bisa kita kendalikan.

Dan mengatasi segalanya, kau tak banyak bicara.

Kasihmu kau salurkan lewat sentuhan hangat yang membangkitkan semangat, saat aku tak berdaya oleh luka.

Tentu aku ingat pagi itu,

Saat dimana idealisme kupertanyakan kembali berkali-kali di dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun