Mohon tunggu...
Bahasastra
Bahasastra Mohon Tunggu... GURU

Saya adalah penyuka bahasa dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puyang Muare Semamat (Penakluk Muare Semamat)

27 Agustus 2025   10:01 Diperbarui: 27 Agustus 2025   10:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertarungan sengit itu berlangsung hingga tujuh hari tujuh malam, membuat burung, ikan, dan monyet berlari tunggang langgang ketakutan. Madasir terseret ke dalam sungai, tersengal sesak karena tertelan air. Akhirnya Madasir mengeluarkan ajian pamungkas, bersedekap tangan di dada, nampak cahaya kemerahan keluar dari telapak tangannya. Dengan segenap kekuatan tersisa, Ia terjun ke dalam sungai mencengram benda hitam kokoh itu. Diayunkan tangan tepat disisi benda hitam, dar! Kepulan asap putih mulai membumbung, telapak tangan Madasir menghantam keras.

Setelah pertarungan sekian lama, akhirnya benda hitam keras itu muncul kembali ke permukaan tanpa perlawanan. Bercangkang hitam pekat, bertekstur keras luar biasa, dengan tangan dan kaki pendek berkuku tajam benda itu tak bergeming. Mendekat perlahan ke arah Madasir yang sedang berdiri di pinggir sungai yang dangkal. Menjulurkan kepala tanda menyerah, Madasirpun mengulurkan tangan dan menyentuh kepala benda itu. Labi15, ya, ternyata Ia bertarung dengan seeokor labi raksasa hitam selebar tikung16. Saat Madasir mengangkat tangan dari kepala si Labi Kumbang, terlihat tanda bintang putih di kepala Labi Kumbang.

"Hai Labi Kumbang, aku mohon maaf karena telah mengganggu rumahmu. Aku diperintahkan oleh ayahku untuk bermukim di sini, maka jadilah sahabatku." Sergah Madasir.

"Dalam pertarungan ini kita telah saling melukai, beruntung kau dan aku tak meregang nyawa. Sejak hari ini, sungai ini kunamakan Muare Semamat! Kau kutugaskan untuk menjaga sungai ini dan anak keturunanku dari segala macam marah bahaya."

Hari belum lagi tinggi, Madasir dan para pengawal mulai membabat semak belukar, membersihkan lahan guna membagun sudung17. Sebagian mencari bahan makanan, sebagaian lagi para pengawal menebang pepohonan sebagai bahan membuat sudung. Setelah semua bahan dan peralatan terkumpul, mulailah Madasir dan para pengawal yang sudah mulai pulih dari luka membangun sudung. Madasir dan Putri Selasih Kahyangan akhirnya bermukin di Muare Semamat, hidup berdampingan dengan Labi Kumbang.

TAMAT

 

 

 

Glosarium

  • Bubungan Sudung: bagian atap gubuk yang paling tinggi
  • Puntau: pencak silat
  • Amben: sejenis ranjang yang biasa digunakan saat bersantai
  • Ubo: sejenis kayu keras di daerah PALI
  • Atap Sirap: atap gubuk dari daun serdang
  • Kepang: dinding gubuk yang terbuat dari anyaman bambu
  • Kar: satuan ukur sepanjang delapan depa orang dewasa
  • Pelanto: semacam dermaga kecil ditepian sungai, biasanya digunakan untuk tempat mandi dan menyandarkan perahu
  • Rengas: jenis kayu yang ada di PALI
  • Ulit: bekas pampasan kayu yang masih ada kulitnya
  • Kayu medang: jenis kayu yang ada di PALI
  • Ber-sumang: sendiri, dalam keadaan sepi
  • Keladi teri: salah satu jenis talas berdaun lebar
  • Tenam: jenis kayu yang ada di PALI
  • Labi: labi-labi, jenis sala satu jenis kura-kura
  • Tikung: tikar yang terbuat dari anyaman daun
  • Sudung: Gubuk, biasanya ditengah perkebunan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun