Masyarakat pecinta olahraga khususnya sepakbola Tanah Air nampaknya siap menaruh harapan besar kepada Timnas Indonesia. Pelatih dan pemain yang didatangkan berupaya memberikan kepercayaan terhadap masyarakat melalui kemenangan.
Besar sekali harapan dari masyarakat Indonesia terhadap mimpi Timnas Indonesia untuk tampil pada Piala Dunia 2026. Masyarakat sepertinya memiliki kebanggaan dan kecintaan tersendiri memandang Timnas Indonesia sejauh ini. Jika dua kali penampilan mendatang, mampu meraih kemenangan maka Timnas masih berpeluang tampil di perhelatan dunia tersebut. Perhelatan yang benar-benar luarbiasa dipertemukan oleh tim dari negara-negara hebat dengan ciri khas permainannya. Saling memperebutkan kedudukan, kehormatan, hingga prestasi tertinggi dunia. Tetapi, perlu diingat bahwa untuk mampu tampil di Piala Dunia membutuhkan usaha maksimal dari seluruh lapisan sepakbola Indonesia. Mulai dari antusias dan dukungan positif masyarakat Indonesia, tim pelatih, pemain, staf tambahan, hingga PSSI. Sangat sulit jika ada kemungkinan dukungan ini lemah baik salah satu atau beberapa. Semoga saja Timnas Indonesia mampu memberikan penampilan terbaiknya meskipun dengan waktu yang terbilang sedikit untuk membentuk chemistry diantara pemain.
"OPTIMIS BOLEH, SADAR DIRI JUGA PERLU"
Itulah satu kalimat yang harus dibenamkan dalam pikiran masyarakat Indonesia. Mengapa? Timnas Indonesia jika dilihat dari riwayatnya maka penampilannya belum mampu konsisten meskipun baru-baru ini meraih kemenangan untuk tetap menghembuskan napas di Kualifikasi Piala Dunia. Memang kondisi saat ini berbeda dengan bulan lalu yang mana saat ini telah didatangkan pemain baru dari Eropa dengan segala keterampilan pada posisi masing-masing. Kemungkinan kekalahan masing cukup besar mengingat diantara pemain perlu dibentuk hubungan baik di dalam maupun di luar lapangan. Khususnya hubungan di dalam lapangan, membutuhkan pemahaman strategi serta pengambilan keputusan di berbagai kondisi tertentu. Jika diantara pemain salah menafsirkan pemahaman strategi individu dengan strategi tim maka berakhir sudah harapan tersebut. Pada dasarnya permainan sepakbola membutuhkan kerjasama tim tingkat tinggi yang tidak hanya didominasi keterampilan individu bahkan ini juga didukung oleh kepercayaan antar pemain.
Tetap fokus menatap pertandingan selanjutnya. Ini bukanlah laga biasa, ini adalah laga hidup-mati di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dua pertandingan selanjutnya menentukan Indonesia akan naik peringkat atau justru turun peringkat hingga sulit lolos ke putaran 4 lanjutan kualifikasi. Harapnya Alex Pastoor mampu memberikan strategi ampuh melawan China, didukung oleh Jay Idzes dan Maartin Paes di lini belakang, Ricky Kambuaya di lini tengah, dan Ole Romeny di lini depan.
Mari kita lihat saja perkembangan dari performa Timnas Indonesia di kancah Internasional. Apa mampu tampil apik atau sebaliknya?. Dua laga selanjutnya yaitu Indonesia vs China dan Indonesia vs Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan tayang di RCTI tanggal 05 Juni 2025. Penulis juga merasa gembira dengan kedatangan pemain baru dari Eropa yang diharapkan membawa angin segar untuk strategi Kluivert nantinya. Jika dilihat di atas kertas, komposisi pemain Indonesia masih bisa memberikan perlawanan terhadap China. Dengan didatangkan pemain yang berposisi sebagai striker, kiper, gelandang pasti akan terjadi persaingan dengan pemain sebelumnya. Siapapun yang bernampilan terbaik pada sesi latihan akan dipilih oleh Kluivert tampil di Kualifikasi. Tetapi, terdapat sesuatu yang mengganjal yaitu riwayat kepelatihan Kluivert, sebelumnya dinilai kurang memberikan capaian khusus dalam kepelatihan misalnya mendapat trofi kompetisi atau finalis kompetisi tingkat Internasional. Sebagai masyarakat awam akan mempertanyakan riwayat Kluivert dalam kepelatihannya, di lain sisi pastinya PSSI memilih Kluivert memiliki pandangan khusus mengapa ia ditunjuk sebagai pelatih kepala.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI