Mohon tunggu...
Mbah Bagong Waluyo
Mbah Bagong Waluyo Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Biasa di panggil Bagong oleh almh. Ibu, sebagai penghormatan padanya .

Seorang Mbah yang terlahir ngapak di Kebumen Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Yuk Resign

11 Maret 2021   06:45 Diperbarui: 11 Maret 2021   08:17 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wah kayaknya ajakan tersebut adalah ajakan yang mustahil dilakukan bagi sebagian orang ketika hal tersebut tidak memilik landasan apa dan kenapakita harus keluar meninggalkan pekerjaan yang sudah bertahun - tahun dilakukan bersama team bahkan karir berjalanpun berada di team tersebut, kira - kira kemungkinan kemungkinan apa penyebab seseorang resign dari pekerjaan melompat ke tempat lain bisa dikatakan pekerjaan baru ditempat sana.

1. Kepuasan

       Nah ini merupakan hal yang utama biasa menjadi pertimbangan ketika ingin keluar pindah ketempat yang beru, karena kepuasan ini juga relatif bagi masing-masing individu sehingga tolok ukur atas kepuasan ditempat kerja berujung pada penghasilan yang kurang memadai untuk mencukupi kebutuhan anda selama satu bulan. Di tempat ini saya mendapatkan seribu per bulan ditempat baru saya mendapatkan seribu dengan tambahan uang transport, nah pertimbangan-pertimbangan seperti ini adalah pertimbangan yang sangat umum dilakukan bagi individu masing-masing. 

Namun hal yang menarik sebetulnya bukan terletak pada  salary yang kita peroleh, bukan tentang gaji yang terlalu kecil  kita peroleh tetapi bagaimana kita dapat mengatur penghasilan itu selama sebulan kedepan, artinya jalanin dahulu atas pekerjaan itu ini bagi para pekerja yang baru mulai bekerja, lain halnya jika kita memiliki keahlian, mau resign berkali-kali hapir pasti banyak perusahaan yang akan menerima, kalau kita tidak memiliki keahlian dan hanya pas-pasan maka jalani, nikmati turunkan standar hidup kita.

2. Ketidakcocokan

      Bahasa kerenya tidak ada sinergi antar anda dengan staf, antara anda dengan pimpinan atau antara anda dengan teman sevel, lagi-lagi ketidak cocokan juga masalah yang relatif, sebab justru disinilah kita mesti membangun sinerga dengan seluruh komponen yang berada pada tempat kerja kita, karena ukuran ketidak cocokan itu sebenernya adalah kebanyakan wilayah pshikologis, maka proses pembentukan untuk menjadi cocok harus kita cipatakan kita creat, kita cari langkah, cari ramuan agar ketemu dalam satu titik sinergi, bagi para pegawai yang sudah lama bekerja akan mudah melakukan ini akan tetapi biasanya ketidak cocokan itu terjadi antar pegawai yang baru dengan yang sudah lama bekerja.

       Ketidak cocokan ini bisa dieliminir dengan cara menciptakan kreatifitas baru, inovasi baru yang anda bisa ciptakan untuk mensukseskan goal dari perusahaan tempat kita bekerja, tentunya inovasi yang minim biaya dan maxsimal hasilnya sangat dibutuhkan dalam kancah perjalanan pekerjaan anda .

        Dari kedua hal inilah sebetulnya kita bisa malakukan langkah-langkah mitigasi resiko dari keinginan resign, seperti yang disebutkan diatas bahwa kepuasan bekerja ujungya tidak pada sebatas penerimaan gaji bulanan saja, coba deh ternyata gaji besarpun mau seberapa besar anda butuhkan? pasti tidak akan bisa mencukupinya jika kita tidak menciptakan alat ukur terhadap pemenuhan kebutuhan pribadi dan keluarga. Tentang ukuran ini masing -masing orang berbeda-beda, contoh sederhanya kita cukup makan tempe tahu sayur, bagi kita sebetulnya gaji yang kita miliki cukup, bahkan lebih, maka mitigasi resikonya adalah jangan coba-coba setiap hari makan daging, plus susu, sekali-kali boleh  artinya sangat dan cukup sederhana bukan mitigasinya, kita yang tau kita yang faham akan berapa sih kebutuhan yang bisa kita gunakan dalam satu bulan, berapa kita bisa saving tiap bulan, jangan menggunakan ukuran orang lain untuk mengukur pola hidup kita, ibaratnya sandal yang mereka pakai belum tentu cukup kita gunakan, kalaupun cukup tidak nyaman kita pakai.

       Kemudian terkait ketidak cocokan dalam bekerja,hal yang wajar dalam setiap team pasti menemui permasalahan dalam bekerja, justru disitulah nanti akan menempa kita menajadi pribadi yang dewasa dalam bersikap dewasa dalam bertindak, tak akan ada selesainya kalau dalam satu team selalu mepermasalahkan sinergi, akan tetapi didalam diri anggota team kerja tidak memahaminya apa itu sinergi? Maka dalam bahsa sederhananya "sing waras ngalah" ha ha ha maksudnya ciptakan mitigasi resiko atas ketidak cocokan ini dengan cara membuat inovasi kreatifitas dalam mendukung tetcapainya tujuan goal dari pekerjaan anda.

Okey, selamat mencoba, selamat libur kejepit....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun