Mohon tunggu...
Bagas Satria Abdulgani
Bagas Satria Abdulgani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa program studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN SYARIFHIDAYATULLAH Jakarta

Senang Fotografi, Gaming, Bus Transportation Entushiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fenomena Ad Hominem dalam Bermedia Sosial

8 Januari 2024   21:00 Diperbarui: 10 Januari 2024   10:15 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi manyerang sosok lawan debat. (shutterstock/Zaie via kompas.com)

Menurut seorang Doktor Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, Yeyentimalla Edison, terdapat beberapa cara menghindari ad hominem, diantaranya yaitu,

Pengendalian diri, kita harus bersikap tenang dan jangan tergesa-gesa dalam berpendapat, karena pada dasarnya pendebat Ad hominem ini tak perlu paparan yang jelas dari topi yang dibahas.

Consistency, kita harus konsisten dengan sikap semula kita dan dengan apa yang kita bicarakan, karena pelaku ad hominem seringkali menilai apa yang kita bicarakan juga harus sesuai dengan apa yang kita lakukan, jadi kita harus tetap konsisten agar terhindar dari pendebat ad hominem

Hindari pendebat dengan ego tinggi, sebaiknya kita tinggalkan saja atau cuek saja dengan orang yang berebat namun menggunakan otot, dan ego karena jika diteruskan besar kemungkinan orang tersebut akan menggunakan abusive ad hominem untuk menyerang arguen kita.

Penulis : Bagas Satria Abdulgani, Mahasiswa Semeter 5C Jurnalistik UIN Jakarta (11210511000118)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun