Mohon tunggu...
Bagas Prabowo Adi
Bagas Prabowo Adi Mohon Tunggu... Penulis - Teologi | Pemuridan

Studying at Surakarta Christian University, Faculty of Theology | Instagram : @bagasprabowo

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Eskatologi (Doktrin Akhir Zaman)

29 November 2019   00:28 Diperbarui: 4 Februari 2021   22:48 3827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dan Tujuan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua ini ialah dengan maksud membawa umatNya kepada jaman yang akan datang, kekekalan dari segala sesuatu dan ia akan melakukan hal ini dengan cara menetapkan dan melengkapi dua kejadian besar, yaitu kebangkitan orang mati dan penghakiman terakhir.

 

B.      Kebangkitan Orang Mati

Pandangan Premillenialisme berpendapat bahwa kebangkitan yang disebutkan dalam Why 20:4-6 kedua-duanya pada hakikatnya bersifat jasmani.[3] Kedua kebangkitan dalam Why 20:4-6 dapat dibedakan atas dasar orang-orang yang terlibat di dalamnya dan bukan atas dasar hakikat mereka seperti pandangan amillenialisme dan postmillenialisme.[4] Pandangan amillenialisme mengatakan bahwa Kebangkitan yang pertama bersifat rohani, sedangkan kebangkitan kedua mungkin bersifat jasmani atau rohani.[5] James A.Hughes yang berpandangan sama mengemukakan kedua kebangkitan itu pada hakikatnya sama. Kebangkitan yang pertama bersifat rohani, kenaikan jiwa ke surga. Kebangkitan kedua juga bersifat rohani, tetapi hal ini bersifat hipotesis.

Pandangan saya pribadi setuju dengan penafsiran pandangan premillenialisme secara harfiah, yaitu kebangkitan jasmani. Kata zsan dalam Why 20:4,5 menunjukkan arti kata yang sama. Maksud Wahyu 20:4,5 dengan kata zsan
harus diberikan penafsiran berdasarkan arti bahwa orang-orang Kristen yang mati demi Kristus dibangkitkan bersama Kristus.

Perjanjian Lama tidak memiliki pengertian yang lengkap tentang kebangkitan orang mati, meskipun begitu bukan berarti tidak ada sama sekali. Pengertian tentang kebangkitan orang mati hanya ada dalam kitab-kitab terakhir saja dan hanya disebutkan di beberapa mazmur dan amsal. Hal ini terlihat dalam ayat-ayat yang membicarakan tentang kelepasan dari sheol, Mzm 49:15; 73:24,25; Ams 23:14. Juga pernyataan Ayub yang menunjukkan kepercayaan mengenai kebangkitan (Ayb 19:25-27). Sebaliknya dalam Perjanjian Baru sebagaimana yang telah diketahui, Perjanjian Baru lebih banyak berbicara tentang kebangkitan orang mati. Walaupun orang Saduki menyangkal, Tuhan Yesus dengan tegas menunjukkan bahwa kebangkitan sudah dimengerti sejak Perjanjian Lama (Mat 22:23-33, band. Kel 3:6)

 

Natur dari kebangkitan yang dapat kita pahami adalah sebagai berikut :

1.       Kebangkitan adalah karya dari Allah Tritunggal

Dalam beberapa kasus kita hanya diberi tahu bahwa Allah membangkitkan orang mati, tanpa menyebutkan Pribadi tertentu secara khusus, Mat 22:29; 2 Kor 1:9;. Namun, secara lebih khusus, karya kebangkitan disebut merupakan karya Allah Putera, Yoh 5:21, 25,28,29; 6:3-40, 44,45; 1 Tes 4:16. Secara tidak langsung kebangkitan juga disebut sebagai karya Roh Kudus, Rm 8:11.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun