Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Biotechnologist and Food Technologist

Konsultan Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan. Penulis Artikel. Berbagi ilmu dengan cara santai. Blog pribadi: https://www.nextgenbiological.com/ Email: cristanto.bagas@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Saatnya Menghargai Cita Rasa Nusantara Melalui Program MBG

2 Oktober 2025   08:41 Diperbarui: 2 Oktober 2025   08:53 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan cara ini:

  1. Menu sesuai selera lokal Anak-anak lebih mudah menerima dan menghabiskan makanan.

  2. Mengurangi food waste Karena makanan sesuai preferensi, risiko terbuang lebih kecil.

  3. Memberdayakan pangan lokal Petani dan nelayan setempat ikut diuntungkan karena bahan diambil dari lingkungan sekitar.

  4. Menguatkan identitas budaya Anak-anak belajar mencintai makanan khas daerahnya sendiri.

Pentingnya Pangan Lokal

Sejumlah penelitian mendukung konsep ini. Sebuah studi di Tanzania menunjukkan bahwa intervensi gizi berbasis makanan lokal meningkatkan konsumsi anak hingga 30% dibanding intervensi berbasis makanan impor (Kulwa et al., 2014).

Di Indonesia, penelitian Hardinsyah (2017) juga menegaskan bahwa keberhasilan program gizi masyarakat dipengaruhi oleh sejauh mana makanan yang diberikan sesuai dengan budaya dan preferensi lokal.

Dengan kata lain, pangan lokal bukan hanya soal cita rasa, tapi juga kunci keberhasilan program intervensi gizi.

Lalu, bagaimana implementasinya? Berikut ini beberapa rekomendasi praktisnya, antara lain:

  • Sekolah di Jawa bisa menyediakan menu seperti nasi, sayur sop, tempe, dan buah pisang.

  • Sekolah di Sulawesi bisa menyajikan bubur Manado dengan ikan dan sayur.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun