Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Biotechnologist and Food Technologist

Konsultan Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan. Penulis Artikel. Berbagi ilmu dengan cara santai. Blog pribadi: https://www.nextgenbiological.com/ Email: cristanto.bagas@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketahanan Pangan Indonesia dalam Kerangka SDG (Sustainable Development Goals)

8 Mei 2025   10:29 Diperbarui: 8 Mei 2025   10:29 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengurangan limbah dan kerugian pangan: melalui edukasi, teknologi pascapanen, serta manajemen rantai pasok berbasis data. Kita dan pemerintah bisa memberikan program kesadaran terkait pangan berkelanjutan atau mindful eating. Pemerintah atau pihak swasta saling membantu untuk mewujudkan penyebaran awareness ini dengan bantuan para influencer yang kompeten dan memang mengerjakan di bidang yang sesuai. Menggunakan "buzzer" yang tepat tentu saja akan menghasilkan pengaruh baik dan tepat sasaran.

  • Integrasi riset dan inovasi pangan: mendukung riset pangan fungsional, biofortifikasi, serta bioteknologi pertanian untuk menghasilkan varietas unggul dan tahan iklim. Peran pemerintah melalui Kemenristek, kolaborasi BRIN dan pihak swasta, memiliki dampak positif dalam kemajuan ilmu pengentahuan dan penelitian terkait potensi sumber pangan yang ada di Indonesia. Apabila strategi ini dapat dianggap serius dan menjadi perhatian, bukan hal yang tidak mungkin bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang mendapatkan perhatian secara global dalam diversifikasi pangan.

  • Relevansi dengan Program SDGs dan Pembangunan Nasional

    Ketahanan pangan tidak hanya berkaitan dengan SDG 2, tetapi juga mendukung SDG lainnya seperti pengentasan kemiskinan (SDG 1), peningkatan kesehatan (SDG 3), kesetaraan gender (SDG 5), pertumbuhan ekonomi (SDG 8), dan aksi terhadap perubahan iklim (SDG 13).

    Ketahanan pangan yang baik akan menciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan resilient. Di sisi lain, ketidakstabilan pangan dapat menyebabkan gizi buruk, penurunan daya beli, konflik sosial, dan kerusakan lingkungan. Tentu saja, saya yakin akan ada banyak pihak yang terlibat dan perlu untuk "dibenahi" agar strategi ini dapat berlangsung dengan semestinya. Selama tidak dilandasi oleh kepentingan pribadi, saya yakin bahwa negara ini bisa mewujudkan "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

    Kesimpulan

    Dalam menghadapi kompleksitas tantangan ketahanan pangan, Indonesia perlu terus memperkuat sinergi lintas sektor, membangun ekosistem pangan yang adaptif, kolaborasi pemerintah dan pihak swasta (peneliti), serta menempatkan petani sebagai subjek utama dalam pembangunan pertanian. Implementasi SDGs harus dijadikan acuan dalam merumuskan kebijakan dan strategi nasional, demi tercapainya ketahanan pangan yang adil, merata, dan berkelanjutan.

    Daftar Pustaka

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun