Kalau kita perhatikan, saat memotong ujung mentimun dan menggosok-gosokkannya, akan muncul buih putih atau lendir. Banyak dari kita yang percaya bahwa buih ini adalah "lendir kotor" yang harus dibuang agar mentimun lebih bersih dan aman dikonsumsi. Bahkan ibu saya menganggap hal yang serupa.
Dari sudut pandang ilmiah, buih atau lendir ini sebenarnya adalah hasil dari reaksi getah alami yang bercampur dengan air dan pati dari sel-sel tanaman.Â
Getah ini tidak berbahaya, tapi proses penggosokan ini dianggap sebagai cara membersihkan mentimun agar lebih segar dan siap dikonsumsi. Oleh karena itu, karena ada getah atau lendir ini dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus dibuang.
Faktor Kebiasaan dan Tradisi Turun-Temurun
Selain alasan ilmiah, kebiasaan membuang ujung mentimun juga terjadi karena tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mungkin kita melihat nenek atau ibu kita melakukannya sejak kecil, dan tanpa bertanya alasannya, kita ikut melakukannya juga.
Tradisi ini sudah begitu melekat di masyarakat Indonesia dan dianggap sebagai bagian dari kearifan lokal. Mirip dengan kebiasaan lain seperti mengupas wortel terlalu banyak atau membuang lebih banyak kulit bawang daripada yang seharusnya, kebiasaan ini sering kali dilakukan tanpa banyak bertanya alasannya.
Karena ini adalah kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus, kita cenderung melakukannya secara otomatis setiap kali memotong mentimun. Bahkan, saat kita melihat orang lain tidak membuang ujung mentimun, kita mungkin merasa aneh atau tidak nyaman.
Alasan Kebersihan dan Higienitas
Sebagian dari kita mungkin membuang ujung mentimun karena menganggap bagian ini kotor. Bagian ujung mentimun sering kali bersentuhan langsung dengan tanah, tangkai, atau bagian batang tanaman.Â
Meskipun kita bisa mencucinya, beberapa orang lebih memilih untuk membuang bagian ini demi memastikan kebersihan makanan yang akan kita konsumsi.
Prinsip ini mirip dengan kebiasaan kita memotong atau membuang bagian "buntut" dari sayuran seperti wortel, kangkung, atau bayam. Bagian yang paling sering bersentuhan dengan tanah dianggap sebagai bagian yang harus dibuang untuk menjaga kebersihan makanan.
Kesimpulan
Kebiasaan membuang ujung mentimun memiliki beragam alasan, mulai dari yang bersifat ilmiah, tradisional, hingga berbasis mitos. Secara ilmiah, bagian ujung mentimun mengandung cucurbitacin, senyawa yang menyebabkan rasa pahit. Dengan menggosok-gosok ujung mentimun, buih yang keluar dianggap sebagai "racun" yang keluar dari mentimun.