Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya memiliki hobi membaca dan menikmati konten visual yang berkaitan dengan sains, perkembangan teknologi, dan makanan. Tetapi tidak hanya di situ, saya juga tertarik dalam dunia otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ternyata Kita Bisa Menebak Seseorang melalui Makanan, Ini Caranya

27 Januari 2024   17:28 Diperbarui: 27 Januari 2024   18:32 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hamburger | Sumber gambar: Pablo Merchn Montes 

Ilustrasi hamburger | Sumber gambar: Pablo Merchn Montes 
Ilustrasi hamburger | Sumber gambar: Pablo Merchn Montes 

Ambil makanan kesukaan saya, yaitu double cheeseburger, dalam 100 gramnya mempunyai kalori sebesar 282 kalori. Apabila bobot dari double cheeseburger itu sekitar 200 gram, maka saya mendapatkan kalori sebanyak 564 kalori. Itu setara dengan 2 porsi nasi uduk (sarapan saya) dengan kalori sebanyak 250 kalori. Kebayang ya, berapa besar kalori dari burger tersebut dan juga susu UHT. Alangkah baiknya, kita perlu memikirkan mengenai perhitungan kalori harian, dengan menyeimbangkan kalori yang masuk dan keluar dalam jumlah yang sama.

Kalau makanan cepat saji dan pangan olahan tersebut dikonsumsi secara berlebihan dengan aktivitas fisik yang sedikit, semua surplus kalori tersebut akan menumpuk dan akhirnya akan mengganggu kesehatan kita. Berbeda halnya dengan seseorang yang mempunyai pola diet mengonsumsi banyak sayur, buah, makanan utuh, dan diimbangi dengan aktivitas fisik dan istirahat yang cukup dapat menjaga keseimbangan tubuh, termasuk berat badan.

Itu lah sebabnya, ada sebagian orang yang menilai ketika memiliki badan yang bagus dan proporsional akan ditanya "pola makanan kamu apa?" atau "Sering makan protein dan rendah lemak ya?" "Menghindari karbohidrat ya?" dan sebagainya. 

Apalagi dengan pola makanan orang tua zaman dahulu yang mengonsumsi lebih banyak makanan utuh, seperti umbi, kacang-kacangan, sayur, daging, buah, serta minimnya transportasi, sehingga "dipaksa" untuk berjalan kaki dengan jarak yang jauh, ternyata sangatlah bermanfaat, sehingga kelompok ini memiliki daya tahan tubuh lebih baik dan panjang umur.

Sumber gambar: Fallon Michael
Sumber gambar: Fallon Michael

Sayur, buah, dan beberapa serealia merupakan pangan yang dipilih bagi orang-orang yang ingin menjaga berat badan atau mengurangi asupan kalori hariannya. Mengapa demikian? Karena makanan tersebut dikenal rendah kalori dan membuat kita kenyang lebih lama. Hal ini disebabkan karena adanya serat yang sulit dicerna oleh pencernaan kita, sehingga berdampak pada rasa kenyang yang lebih lama. 

Biasanya sayuran dan buah diolah menjadi hidangan salad, namun percuma jika salad yang dikonsumsi mengandung mayonaise, susu, keju, atau salad dressing yang cukup banyak hingga menutupi seluruh salad. Mayonaise, susu, keju, dan salad dressing memang memberikan citarasa tersendiri, tetapi jangan sampai berlebihan karena setiap bahan tersebut memiliki kalori yang tinggi.

Kesimpulan

Kembali pada you are what you eat, merupakan frasa yang dapat memberikan kita pemahaman bahwa, kita bisa menilai seseorang berdasarkan makanan mereka sehari-hari. Contoh gampangnya, ketika orang lain sering makan sayur akan dinilai bahwa dia adalah seorang vegan, sering makan ikan disebut pescatarian, pemakan segala disebut omnivore, sering mengonsumsi protein disebut binaragawan, dan sebagainya. Sekarang, giliran masing-masing dari kita, ingin disebut apa? Meat lover? Vegan? Atau apa?

Terima kasih sudah membaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun