Mohon tunggu...
Bagas Candrakanta
Bagas Candrakanta Mohon Tunggu... Mahasiswa -

SMI - Sopan Mengelaborasi Ide

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Indonesia, Kreatif tapi Belum Waktunya

30 Oktober 2017   07:07 Diperbarui: 30 Oktober 2017   22:48 2618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya belajar dan percaya kalau masalah kreativitas, Indonesia punya potensi yang sungguh besar. Dengan didukung sumber daya manusia yang melimpah, kita unggul dalam hal kuantitas. Hanya masalah waktu dan momentum yang membuat kekreatifan anak-anak Indonesia seperti teredam. Mari lihat siswa-siswa di SMK Negeri 1 Bulakamba di Brebes, Jawa Tengah yang menciptakan helm motor. Bukan helm biasa tetapi helm yang membuat motor tidak bisa menyala apabila helm tidak digunakan. 

Hal ini diharapkan makin banyak warga yang tertib menggunakan helm saat berkendara menggunakan motor. Masih banyak lagi contoh-contoh yang membuat kita bergumam,"kreatif juga ya anak Indonesia". Lantas hal paling sederhana apa yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi dalam melambungkan kekreatifan Indonesia? Saya sempat membahas hal ini disini.

Kuncinya adalah berselera tinggi. Pekarya tetap profit oriented,yang akan mengulangi formula yang dianggap bisa meraup rupiah yang besar. Jika saya berselera tinggi terhadap karya, pekarya di Indonesia akan push their limit untuk menjadi lebih baik dan terus berinovasi. Jika saya berselera rendah dan menghargai mereka yang lebih menggunakan formula 'micin', mereka akan terus mengulangi dan enggan berinovasi. Itulah, menurut saya, hal sederhana yang bisa kita lakukan sebagai konsumen.  

            Akhir kata, yakinlah kreativitas Indonesia dalam berkarya tidak kalah dengan Jepang atau Negara lain. Maaf, maksud saya tidak akan kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun