Â
Â
- Strategi Manajemen Diri (Kontrol Internal)
Sementara Anda mencoba memperbaiki komunikasi eksternal, Anda juga wajib menerapkan strategi internal untuk mengendalikan
Kelelahan Emosional (aspek burnout Maslach ):
- Identifikasi dan Selesaikan Satu per Satu: Kunci untuk menghindari burnout adalah tidak membiarkan stres berlarut-larut dalam jangka waktu lama. Terapkan strategi manajemen waktu: selesaikan tugas dan masalah satu per satu agar tidak terjadi penumpukan.
- Latihan Self-Control: Tekanan atasan sering membuat kita merasa marah atau tersinggung. Manajemen diri berarti melatih self-control untuk merespons secara rasional dan tidak bereaksi secara emosional terhadap situasi yang menekan.
- Jaga Keharmonisan Diri: Mengingat burnout dapat mengurangi energi dalam bekerja, pastikan Anda menjaga keharmonisan batin dengan memisahkan waktu kerja dan istirahat. Jangan sampai pekerjaan kehilangan arti dan hari kerja terasa menyakitkan.
Jika  Setelah menerapkan strategi komunikasi dan manajemen diri ini tekanan tetap tidak berkurang, maka melalui strategi ke 2: Mengambil Jalur Formal dan Kelembagaan
Jika upaya komunikasi proaktif dan manajemen diri gagal meredakan tekanan, dan risiko burnout semakin nyata, langkah selanjutnya adalah beralih ke jalur formal dan terlembaga. Ini adalah tindakan berani yang harus didasari hukum dan sistem peraturan perusahaan (PP), di mana Anda menggeser masalah dari arena emosi ke arena prosedur.
Langkah pertama adalah melaporkan secara internal melalui HRD, sebab perusahaan memiliki prosedur penyelesaian masalah ketenagakerjaan secara internal (bipartit). HRD bisa bertindak sebagai mediator dan penengah, dan jika berhasil, kasus dapat diselesaikan lebih cepat tanpa pihak luar. Namun, jika HRD cenderung berpihak pada manajemen, kasus seringkali akan "mandek" atau tidak ditangani secara serius. Jika perusahaan memiliki Serikat Pekerja, itu adalah pilihan yang lebih kuat. Serikat bertindak sebagai payung perlindungan dan kekuatan kolektif yang melindungi pekerja dari tekanan individu, serta dapat mendorong negosiasi perbaikan sistem kerja (misalnya, terkait target atau jam kerja yang tidak manusiawi) agar burnout tidak terulang. Jika tekanan atasan sudah masuk ranah serius (seperti pelecehan atau intimidasi ekstrem), dan jalur internal gagal, Anda harus berani mengambil jalur eksternal dengan melapor langsung ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Disnaker akan memfasilitasi mediasi sesuai UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, dan Anda juga dapat menunjuk kuasa hukum untuk mendampingi hingga ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Strategi ini memastikan bahwa Anda tidak pasrah terhadap ketidakadilan, melainkan menggunakan hak Anda untuk mengendalikan situasi.
Jika ke 2 strategi itu belum berhasil maka saya sarankan berfokus pada perlindungan kesehatan mental jangka panjang dan pencegahan burnout kambuh melalui perubahan pola pikir. Tekanan yang ekstrem seringkali memicu penurunan pencapaian personal, membuat Anda merasa tidak kompeten atau sinis. Untuk mengatasinya, Anda harus memisahkan nilai diri Anda dari kinerja pekerjaan Anda. Alih-alih terobsesi pada hasil yang dikritik atasan, fokuslah pada usaha dan proses yang Anda jalani. Selain itu, Anda wajib melakukan investasi diri dengan memprioritaskan kegiatan di luar kantor. Cari dukungan sosial dari keluarga atau teman, dan pertahankan hobi anti-burnout yang tidak terkait dengan pencapaian atau uang. Dengan menentukan batas waktu kerja yang ketat, Anda memastikan keharmonisan batin Anda tetap terjaga meskipun lingkungan kerja sedang bergejolak.
DAFTAR PUSTAKA
Fadilasari, A., & Selviana. (2022). Hubungan Antara Lingkungan Kerja Dan Beban Kerja Dengan Burnout Pada Karyawan Di PT. Kredit Utama Fintech Indonesia. Jurnal Psikologi Kreatif & Inovatif, 3(3), 173-180. https://doi.org/10.37817/psikologikreatifinovatif.v3i3
Maslach, C., Jackson, S. E., & Leiter, M. P. (2016). Maslach Burnout Inventory Manual. ConsultingPsychologistsPress.https://www.google.com/search?q=https://www.mindgarden.com/132-maslach-burnout-inventory