Mohon tunggu...
Muhammad Badrul Anwar
Muhammad Badrul Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Unversitas Airlangga. Saya memiliki keinginan untuk menlis di beberapa media. Kompasiana menjadi salah satu wadah bagi tulisan saya untuk dimuat dalam media publik.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Rumah Jadah, Cerita dan Misteri Tak Terpecahkan: Sebuah Resensi

15 Mei 2023   08:21 Diperbarui: 15 Mei 2023   08:39 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Goodreads

Judul Novel    : Rumah Jadah

Jenis Novel     : Sastra

Penulis             : Royyan Julian

Penertbit         : BASABASI

Editor               : Arco Trancept

Terbitan          : 2019

Halaman         : 132

 

Rumah Jadah merupakan novel yang dicetak pertama kali pada September 2019 yang diterbitkan oleh Penerbit Basabasi Yogyakarta. Novel ini memiliki total halamn sebanyak 132 halaman dan dibagi menjadi 7 bagian. Novel ini ditulis oleh Royyan Julian, seorang sastrawan muda yang merupakan lulusan dari Universitas Negeri Malang dan Universitas Gadjah Mada. Buku ini bukanlah karya pertamanya.

Sebelumnya, ia perah menerbitka buku yang berjudul Sepotong Rindu dari Langit Peliades tahun 2011 yang memenangkan lomba kumpulan cerpen LeutikaPrio, Tanjung tahun 2015 yang memenangkan Sayembara Dewan Kesenian Jawa Timur, dan lainnya. Bedasarkan data yang terdapat dalam buku ini, penulis sekarang bergiat di Universitas Madura dan sivitas Kotheka. Novel ini merupakan novel yang menarik untuk dibahas. Hal ini karena didalamnya tidak hanya termuat mengenai pelajaran hidup, tetapi juga terdapat cerminan kebudayaan.

Tokoh yang berperan dalam novel Rumah Jadah adalah sebagai berikut.  Pertama, Marsia merupakan tokoh utama sekaligus seorang ibu dari Maeda. Memiliki watak tegas dan tidak ingin terlihat lemah dengan menangis. Selain menjadi kesayangan bagi putrinya, Marsia merupakan sosok istri yang patuh terhadap suaminya. Lalu ada Linggo, suami Marsia dan ayah Maeda. Memiliki sifat tegar, namun merupakan ayah yang kaku. Ia digambarkan sebagai sosok suami yang sangat mencintai istrinya, namun ia difonis mandul. 

Ketiga ada Maeda, anak Marsia. Sosok perempuan cantik, anak yang selalu berusaha kuat untuk ibunya. Ia diceritakan sebagai anak yang sukses di usia muda. Keempat adalah Fandrik, musuh Marsia. Ia diceritakan sebagai sosok pendendam. Ia sebenarnya dulu menyukai Marsia, namun karena lamarannya ditolak, ia memutuskan untuk menjadikan Marsia beserta keluarganya sebagai musuhnya.

Selanjutnya adalah Madong, teman Maeda. Ia merupakan ayah kandung dari Maeda, namun disembunyikan rapat-rapat. Ia tidur dengan Marsia diperintah oleh Linggo guna memberi keturunan. Keenam adalah Ra Wazir, keturunan dari sesepuh desa yang memiliki sifat cenderung menghalalkan segala cara. Demi mendapatkan N-Max, ia rela meninggalkan harga dirinya sebagai orang religius. Tujuh, ada Kiai Karrar, ayah dari Ra Wazir yang merupakan sesepuh dan pemuka agama di Tanjung Mayang. 

Digambarkan sebagai sosok yang bijaksana dan adil. Terakhir ada Warga Tanjung Mayang yang menjadi pendukung dalam novel ini merupakan kelompok yang mudah diprovokasi dan menerima berita hoax tanpa melihat dan meneliti lebih lanjut.

Keunikan novel ini adalah analepsis atau yang biasa kita kenal sebagai flshback. Analepsis yang digunakan dalam novel ini seakan memiliki tingkatan sendiri yang ada pada setiap sub-judul. Dalam satu sub-bab, kita akan menemui beberapa kisah, kemudian mundur pada kisah sebelumnya, dan dikisah sebelumnya ini kita akan dibawa ke kisah sebelumnya lagi. Untuk itu, selanjutnya kita sebut analepsis ini sebagai analepsis bertingkat.

Ketika cerita dalam novel yang terjadi pada masa kini, lambat laun juga akan diceritakan tentang kejadian masa lalu. Pada cerita masa lalu tersebut,  kita akan dibawa kembali kemasa dimana cerita masa lalu ini belum terjadi. Sehingga ada tiga tingkatan dalam satu cerita, yakni cerita masa kini yang mengandung cerita masa lalu dan mengandung cerita masa lalunya lagi.

Misal kita ambil pada bagian sub-judul pertama yaitu Jenazah di Bukit Maronggi. Semula diceritakan mengenai kegemparan warga sekitar bukit atas penemuan mayat Marsia di dekat makan Syekh Jakfar Sadik, kemudian diceritakan mengenai seorang Wanita pencari kayu bakar sebelum menemukan mayat Marsia, setelah itu cerita dibawa menuju masa lalu lagi yang menceritakan penggerebekan pemukiman Syiah di bukit Maronggi. Ketika membaca novel ini kita akan sering menjumpai pola penceritaan seperti ini.

Cerita ini mengedepankan alur dan tidak terlalu mengedepankan tentang cerita yang runtut, lengkap, dan pemecah misteri. Hal ini bisa dibuktikan dengan beberapa kejadian yang masih menjadi pertanyaan dan bahkan sampai akhir cerita tidak ditampakkan jawabannya. 

Misalnya adalah mengenai kematian Marsia yang dirasa ganjil. Ia ditemukan tanpa busana dan kemungkinan bunuh diri adalah kecil. Hingga akhir cerita, tidak jelas tentang misteri kematian Marsia, siapa pembunuhnya dan apa motifnya. Kemudian cerita tidak lengkap lainnya adalah mengenai pesugihan pengantin yang menurut orang yang melihat ke dalam rumah Marsia dan Linggo ia melihatnya sendiri. Tidak ada kelanjutan kisah atau jawaban atas itu. Apakah hal tersebut adalah benar ataukah hanya rumor semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun