"Betul sekali bapak  presiden, rencananya kami akan lakukan masa wajib bela negara selama 9 bulan. Dengan rincian 3 bulan mereka belajar kaitannya dengan wawasan nusantara dan 6 bulan berkarya langsung di lapangan melalui program TNI masuk desa." ucap menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Teguh Priambodo menanggapi pertanyan presiden.
"Bagaimana menurut panglima?" Tanya  presiden Bagus Wicaksana kepada Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar.
"Maaf bapak presiden, secara garis besar saya setuju. dengan demikian para pemuda yang mengikuti wajib  bela negara akan semakin mengerti dan lebih berjiwa patriot de kemudian hari, sesuai dengan sistim pertahan dan keamanan semesta yang sudah disusun para pendahulu-pendahulu kita." jawab panglima TNI dengan hati-hati.
Tiba-tiba kolenel Mar Joko Supriyanto masuk dan membisikan sesuatu kepada  presiden Bagus Wicaksana, sambil menyerahkan telephone selulernya. Setelah menerima pnsel tersebut dari ajudannya, presiden Bagus Wicaksana pun mulai bicara, "halo, selamat malam?"
"Selamat malam, bapak presiden. Akhirnya komisi 1 menyetujui RUU-PSDN Â dan merea akan membawa ke siding paripurna besok pagi. demikian yang dapat saya laporkan sementara ini. Untuk itu mohon petunjuk bapak berkaitan dengan langkah selanjutnya." ujar menteri pertahanan Jenderal TNI (Purn) Robertus panjaitan yang menjelaskan hasil pertemuannya dengan komisi DPR RI.
"Terimakasih pak Boby, untuk sementara lakukan terus upaya lobi-lobinya. saya ingin hasil yang maksimal dalam pengesahan UU-PSDN tersebut." tanggapan presden saat menerima laporan perkembangan RUU-PSDN kepada menteri pertahanan Jenderal TNI (Purn) Robertus panjaitan.
Setelah mengakhiri hubungan telephonya dengan menteri pertahanan, presiden Bagus wicaksana pun langsung meminta kepada menkopolhukam dan panglima TNI untuk segera memastikan rencana dan strategi yang akan dilakukan komando pelaksana khusus di wiayah perbatasan.