Kombinasi dari faktor-faktor di atas akan menimbulkan perubahan pada tingkat penawaran baik terkait harga maupun kuantitasnya. Seperti halnya perubahan tingkat permintaan, hal ini juga akan menjadi tekanan bagi timbulnya inflasi dari sisi penawaran.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga yang bertugas mengumumkan besaran inflasi di Indonesia setiap bulannya. Â BPS mengumumkan inflasi Maret 2018 sebesar 0,20 persen (month to month/mtm). Angka ini naik dibandingkan tingkat inflasi Februari 2017 sebesar 0,17 persen. Adapun inflasi tahun kalender Maret adalah 0,99 persen.
Peningkatan konsumsi akan berujung pada peningkatan permintaan. Hal ini pada gilirannya akan mengubah titik keseimbangan pada proses interaksi antara permintaan dan penawaran dalam sebuah perekonomian. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, ini merupakan salah satu faktor pendorong timbulnya inflasi.
Kata Stiglitz, tak ada yang namanya Invicible Hand atau tangan terlihat. Â Dalam artian menyerahkan semua mekanisme pada pasar bebas. Â Selalu ada Vicible Hand (tangan terlihat) dalam mengatur supply dan demand di pasar. Â Demikian pula untuk mengatasi infasi, pemerintah selalu turun tangan. Jika tidak, inflasi akan gila-gilaan dan harga menjadi tidak terkendali. Â Ujung-ujungnya tentu saja chaos.
Sebab itu Pemerintah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di seluruh nusantara bekerja keras untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga-harga pangan di pasaran.  Jangan sampai ada pihak yang bermain di air keruh seperti penimbun sembako, cukong atau pemburu rente.  Langkah-langkah TPID baik di pusat maupun daerah adalah  4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif).  Keempat hal pokok ini yang terus dipantau, jika salah satu dari 4K ini bermasalah, TPID harus segera turun tangan mengatasi kendala tersebut.  Semoga saja inflasi menjelang bulan Ramadhan tahun ini bisa terkendali.Â
Tapi susahnya, setelah Ramadan harga-harga tidak turun dan justru stabil di harga-harga baru tersebut. Â Pempek langganan saya juga tak mungkin menurunkan harga setelah Ramadan, harga stabil di angka 15 ribu rupiah.