Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ada Apa di Kabupaten Mojokerto?

5 Mei 2018   05:43 Diperbarui: 5 Mei 2018   07:15 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Tikus (dok. pribadi)

Kabupaten Mojokerto berada di Provinsi Jawa Tengah.   Kadang orang menyamakan Kabupaten Mojokerto dengan Kota Mojokerto.   Padahal kedua daerah ini punya administrasi yang berbeda.  Meski demikian pusat pemerintahan  Mojokerto sendiri ada di Kota Mojokerto dan Mojosari.   Kabupaten Mojokerto jaman dahulu amat terkenal di Nusantara bahkan dunia.   Siapa yang tak kenal Majapahit dengan rajanya Hayam Muruk dan patihnya Gajahmada.

Dahulu pusat kerajaan Majapahit ada di Trowulan, Kabupaten Mojokerto.  Maka sebab itu banyak artefak kebudayaan ada di wilayah kabupaten ini seperti candi, rumah ada, pemandian, dan lain-lain.   Konektivitas jalan di daerah ini cukup baik sehingga memudahkan kita untuk mengunjungi obyek-obyek wisata yang ada.

Saya sempat mengunjungi beberapa obyek wisata di sini.  Pertama, saya mengunjungi Candi Muara Tikus.  Jangan tertukar dengan candi Muara Takus di Jambi ya, Kompasianer.   Ups, saya ternyata juga salah.... Bukan Candi Muara Tikus tapi Candi Tikus.   Dari namanya mungkin ada yang bisa mengira asalnya?  Awalnya masyarakat merasa terganggu dengan hama tikus yang menyerang hasil panen warga.  Mereka memburu tikus tersebut hingga ke sebuah gundukan besar.  Mereka bongkar gundukan tersebut dan menemukan struktur bangunan kuno.  Setelah dibongkar ternyata sebuah candi.     Candi ini berada di Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan.  Lokasinya berada persis di pinggir jalan raya dengan dekat dengan perumahan warga. 

"Berarti di sini banyak tikusnya dong, Pak?" tanya saya kepada seorang penjaga situs.

"Iya, Pak.  Masih ada tikus yang berasang di candi.  Tapi kita tidak berani mengusiknya, takut kualat."

"Kalau tikusnya di rumah Bapak?"

"Nah kalau itu boleh kita tangkap atau diracun."

Wah, sadis juga, he..he....

Tak jauh dari Candi Tikus, Kompasianer bisa mengunjungi  Candi Bajang Ratu yang berada di jalan Candi Tikus, Desa Temon.  Tak jauh dari Candi Muara Tikus.    Candi ini dikenal pula sebagai Gapura Bajang Ratu yang berfungsi sebagai pintu masuk bagi bangunan suci untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara pada 1328 M.  Meski sebelum wafatnya  sang raja, pintu ini digunakan sebagai pintu belakang kerajaan.

Dari sana, Kompasiner bisa mengunjungi  Kolam Segaran.  Kolam segaran pertama kali ditemukan oleh seoran Belanda, Ir. Marc Lain Pont bekerjasama dengan Bupati Mojokerto pertama yaitu Kromojoyo pada tahun 1926.  Nama Kolam Segaran ini berasal dari bahasa Jawa "Segara" yang artinya laut.  Jadi kolam ini diibaratkan sebagai sebuah miniatur laut.   Memiliki dimens panjang 375 meter, lebar 175 meter , tebal tepian 1,6 meter dengan kedalaman 2,88 meter.  Sebagai pembatas, Kolam Segara menggunakan konstruksi batu bata.

Ada yang berpikir bahwa Kolam Segaran  adalah tempat pemandian puteri-puteri raja.  Namun sepertinya tidak, karena tempatnya terbuka dan cukup dalam.  Bisa-bisa orang yang mandi disitu justru tenggelam.   Kolam  ini pada masa Kerajaan Majapahit  sebenarnya berfungsi sebagai waduk dan penampung air, yang merupakan wujud kemampuan Kerajaan Majapahit akan teknologi bangunan basah.    Para ahli memperkirakan kolam ini sama dengan kata "Telaga" yang disebut dalam kitab Negarakertagama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun