Mohon tunggu...
azzahranabilahafizz
azzahranabilahafizz Mohon Tunggu... mahasiswa universitas ahmad dahlan bahasa dan satra arab

saya seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan di universitas ahmad dahlan yogyakarta,hobi saya menulis,membuat kaligarfi dan suka traveling.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Teori asal-usul bahasa menurut filsafat islam

22 Juli 2025   10:59 Diperbarui: 22 Juli 2025   10:57 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

 

Teori Sintesis menjelaskan bahwasannya Bahasa adalah ciptaan manusia yang diberikan kekuatan atau bimbingan oleh Allah. Pandangan ini menggabungkan aspek spiritual dan material, berlandaskan dualisme. Ia menganggap bahwa secara lahiriah bahasa disusun oleh manusia, sementara esensi dan ide awalnya berasal dari Allah. Ulama yang mengusung pandangan ini antara lain Abu 'Ali al-Farisi, Abu al-Hasan al-Rummany, dan Ibnu Jinny.

 

Teori Sintesis (Tauqiify dan Ishtilahy) dalam filsafat bahasa Islam adalah pandangan gabungan yang menyatukan dua teori sebelumnya yaitu teori Tauqiify (Ilhaam) dan teori Ishtilahy (Muwadha'ah). Teori ini berpendapat bahwa bahasa pada asalnya terjadi secara tauqiify, yaitu sebagai sesuatu yang berasal dari Allah (Maha Ghaib) melalui wahyu atau ilham, tetapi pada saat yang sama bahasa juga merupakan hasil proses istilahy, yakni kesepakatan dan perkembangan sosial manusia dalam menggunakan bahasa.

 

Dalam konteks Al-Qur'an, teori sintesis mengakui bahwa susunan kata dan kalimat Al-Qur'an adalah wahyu (tauqiify), tapi bahasa Arab secara umum juga mengalami proses sosial dan perkembangan melalui aktivitas penggunaan di kalangan manusia. Ini membuat bahasa Al-Qur'an unik karena bagian dari struktur bahasa diwahyukan, sekaligus bahasa itu juga merupakan bahasa manusia yang hidup dan berkembang.

 

 

 

Awal mula bahasa muncul sudah menjadi topik hangat di kalangan ahli bahasa. Kebanyakan ahli bahasa tidak membahas topik penelitian tentang asal-usul bahasa, tetapi justru membahas cabang-cabang bahasa, sehingga penelitian asal usul bahasanya dikaburkan. Sehingga saya tertarik mengkaji lebih dalam lagi terkait asal-usul bahasa dari sudut pandang Al-Qur'an. Jika dilihat dari segi agama, studi bahasa dan pemikiran yang kemudian didasarkan pada wahyu Al-Qur'an menyebabkan tafsiran yang berbeda dari pemikiran yang bermakna dengan wawasan para ahli dari masa ke masa.dengan cara mengunakan pedekatan  kualitatif diskritif akan menjadi jelas dan akurat Karena menjelaskan hasil penelitian yang menggunakan fakta [1]

                     Awal mula bahasa muncul sudah menjadi topik hangat di kalangan ahli bahasa. Kebanyakan ahli bahasa tidak membahas topik penelitian tentang asal-usul bahasa, tetapi justru membahas cabang-cabang bahasa, sehingga penelitian asal usul bahasanya dikaburkan. Sehingga saya tertarik mengkaji lebih dalam lagi terkait asal-usul bahasa dari sudut pandang Al-Qur'an. Jika dilihat dari segi agama, studi bahasa dan pemikiran yang kemudian didasarkan pada wahyu Al-Qur'an menyebabkan tafsiran yang berbeda dari pemikiran yang bermakna dengan wawasan para ahli dari masa ke masa.dengan cara mengunakan pedekatan  kualitatif diskritif akan menjadi jelas dan akurat Karena menjelaskan hasil penelitian yang menggunakan fakta [1]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun