Mohon tunggu...
Azzahra Annisa
Azzahra Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Akun ini dibuat untuk keperluan tugas MK Logika dan Pemikiran Kritis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Kecerdasan Emosi Anak

8 Juni 2022   17:33 Diperbarui: 8 Juni 2022   17:36 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sehingga, anak tentunya akan meniru dan beradaptasi dengan perilaku orang tua yang sehari-hari dilihat dan didengarnya. Semakin baik pola asuh dan pola perilaku yang diterapkan dan ditunjukkan kepada anak, semakin baik juga emosinya. 

Anak akan merekam pola asuh dan pola perilaku orang tua, kemudian menyimpannya dalam memori, sehingga tertanam di dalam diri mereka tentang apa yang sering dilihat, didengar, dan dirasakan olehnya sehingga akan membentuk kepribadian yang berbeda-beda pada setiap anak.

Maka dari itu, penting untuk menerapkan pola asuh yang baik dan sesuai kepada anak. Menurut Cooper dan Sawaf (1999), kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koreksi dan pengaruh yang manusiawi. 

Kecerdasan emosi tentu akan mempengaruhi keseharian anak, seperti bagaimana anak menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan bagaimana anak melakukan suatu pekerjaan. 

Kecerdasan emosi anak dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukkan seperti adaptif, mampu mengontrol emosi, memiliki pola pikir yang positif, dan bersikap baik kepada orang lain. 

Hal tersebut dapat terjadi apabila anak memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Berbeda dengan anak yang memiliki kecerdasan emosi rendah. Anak dengan kecerdasan emosi rendah cenderung agresif, mudah marah, mudah putus asa, selalu diselimuti dengan perasaan dan pikiran yang negatif, serta kurang peka terhadap lingkungannya.

Pola asuh yang paling tepat dalam mendidik anak di antara ketiga bentuk di atas adalah demokratis, yang mana tidak terlalu memberikan kebebasan, serta tidak terlalu mengatur anak dengan ketat. 

Saya sebagai anak, tentu juga akan memilih pola asuh demokratis untuk diterapkan pada anak saya nantinya. Dengan memberikan kebebasan kepada anak namun masih berada di bawah pengawasan orang tua, anak akan merasa lebih senang dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun