Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ini Harimu Ayah, Selamat!

12 November 2021   13:17 Diperbarui: 12 November 2021   14:09 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Twibbonize.com/Atikaningtyas Rahayu S/)

Ini hari Ayah
Teringat Keriput di sudut matamu
Kumis indah berkarisma
Sepasang mata bercahaya
Yang menikam
Belati nyaliku,
Tak mampu berdebat
Tentang amanat
Garis garis besar aturan dunia
Laki lakimu

Sempat aku membecimu
Dua tahun kita
Tak berkata
Barang sepatah pun,
Sekarang kebijaksanaanmu
Telah berpulang
Kembali ke dasar hatiku,
Lelaki harus bertanggung jawab
Pada polah
Tingkahnya sendiri
Salah benar
Soal nanti
biar sejarah mencatatmu
Dengan tinta emas
Atau arang kayu dari kebakaran hutan
Lalaimu

Ini hari Ayah
Segala intisari nasehatmu
Kembali terngiang di telinga batin
Tak ada seucap kata salah,
Setelah sesi wejangan suci
Ayah selalu memintaku merenung
Hening
Dari keramaian
Baring sejenak

Bila kata
Kata Ayah terbukti benar
Ayo traktir Bapakmu
Makan sate

Perlu waktu
Lama
Merenungi esensi
Jiwa peluru kata
Yang mengubah jiwa
Membentuk karakter lelaki
Bertanggung jawab
Pada kenakalan
Kebenaran
Langkah hidupku
Kemudian

Sekarang
Acap aku makan sate
Tanpa Ayah
Sambil mengenang luasnya
Samudera batinmu

Laki laki itu samudera
Biar di lempari balok kayu
Dicemplungi kapal rasaksa
Tetap anteng
Tak bergeming
Kalem
Menampung segala keluh
Orang orang terkasihmu,
Kata ayah mewaktu
Dalam pelangi energi arus
Hidup sederhanaku
Belajar berenang di Sungai kehidupan
menjadi Ayah sejati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun