Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lidi Dirambutmu Jarum Dihatiku

22 Juni 2021   04:05 Diperbarui: 22 Juni 2021   04:14 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapu lidi gerang pengusir duka pendatang bahagia (padepokan asringin sungsang) 


Boleh aku menangisi
Ujung rambutmu
Yang kini melidi
Ikal eloknya
Hilang
Ditelan gerhana nasib

Kalau boleh kutukar
Dengan segenap isi pundi
Yang ada di kantung sanubari

Tapi apa bahagia
Bisa dibeli dengan emas
Picis
Remahan dari balai lelang
Harga diri
?

Boleh kuolesi minyak kemiri
Dicampur minyak firdaus
Agar dingin kepalamu
Menggelegak
Membakar bara nyali
Tipis
Tipis

Bukanlah hidup
Bila harganya teramat  murah
Dibarter dengan kebebasan
Bermimpi

Kau pikir
Hanya kepala berambut panjang
Lebih panjang obsesinya
Menjangkau dahan kelapa tertinggi,
Sedang bintang jatuh
Nyali
Nyala meteornya
Masih berkerjapan membakar
Inti bola matamu
Yang tak kunjung menyerah

Lalu buat apa tangis tumpah
Bila hujan semangat
Terdengar lebih keras
Menghantam bumi kelelakian kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun