Tapi aku belum siap
Tak pernah siap
Lalu tanpa kata
Bhurock
Berdengung
Berdesing kenccang
Mengepakkan sayap putihnua
Cahaya biru itu melesat cepat
Ke ujung ccakrala subuh
Sungguh
Aku menyesal tak ikut berangkat
Maaf aku ragu
Masih sayang dengan dunia seisinya
Walau penuh cinta
Penuh penghianatan
Huff....
Sudah  dikirim semalam
Dan blandhong tukang potongnya
Sudah nail. Ke truk angkut
Seperti mau maju perang
Genderang drumband satuan penghancur
Sudah ditabuh kencang
Gemuruh
Sejak tengah malam tadi
Begitu kerasnya
Begitu menggetarkannya
Sampai bumi gemetar
Terguncang
Lalu semut berbisik belalang
Belalang terbang berbisik antar belalang
Berbisik pada burung burung oabii
Berbisik pada kera kera berbudi
Mereka rapat dengan karuhun pohon
Pohon tertua
Berusia puluhan
Ratusan
Bahkan ribuan tahun
Mereka memutuskan hijrah
Bedol hutan
Maka pohon pohon bermohon
Pada sang juang wenang hutan
Bermohon kesaktian
Berpohon kebijakan
Lalu akar akar pohon bertiwikrama
Bangkit
Keluar permukaan tanah,
Satu pohon berdiri siaran tanah
Dua pohon berdiri
Ratusan
Jutaan pohon berdiri bersama
Ayo kita menyingkir
Sebelum pagi tiba
Kemana?
Tanya semua pohon.
Kita pergi. Ke tepi dunia
Bila selamat tiba di ujung bumi datar
Kita bisa sembunyi di baliknya,
Jawab pohon paling tua
Semua tubuhnya penuh lumut hidup
Berjanggut menjurai tinggi
Usianya sudah seribu tahun satu hari
Kalau bumi tak ada ujung tepinya
Bagaimana?
Tanya pohon hijau termuda